Polri

Polda Sumut Selidiki Penyebab Kematian Tahanan Narkoba

Medan, PilarbangsaNews

Polda Sumut menurunkan tim gabungan untuk mendalami penyebab kematian tahanan Narkoba Polres Taput atas nama Daniel Silitonga.

Kapolres Tapanuli Utara AKBP. Ronald Sipayung, SH, SIK, MH dihadapan awak media, Senin (18/10/2021) mengatakan, saat ini tim Gabungan Polda yang terdiri dari Propam, bagian Wasidik Narkoba, Laboratorium Forensik dan Rumah Sakit Bhayangkara saat ini tengah mendalami penyebab kematian seorang tahanan Narkoba di Polres Tapanuli Utara.

“Kapolda telah menurunkan team untuk menyelidiki penyebab kematian dan bagaimana proses saat penangkapan tersangka,” ucapnya.

Kapolres Taput segera merespon dengan cepat kasus kematian tahanan Narkoba dengan mendatangi keluarga dan menjumpainya di rumah duka serta mendengarkan keberatan pihak keluarga atas meninggalnya Daniel Silitonga.

Kapolres mempersilahkan pihak keluarga Daniel Silitonga untuk membuat laporan pengaduan di Propam Polres Taput pada hari Jumat tgl 15 Oktober 2021, terkait kecurigaan atas meninggalnya Daniel Silitonga.

“Pemeriksaan oleh tim dari Polda saat ini masih berjalan. Sudah ada 11 yang diminta klarifikasi dan keterangan, diantaranya 5 penyidik Polri, 2 petugas jaga tahanan dan 4 orang teman dalam satu blok sel Daniel Silitonga. Hari ini 4 orang pihak keluarga Almarhum Daniel Silitonga juga sedang dimintai keterangan,” jelas Kapolres Taput.

Lanjutnya, jika terbukti ada ketidakprofessionalan anggota Polres Taput dalam penanganan perkara, maka akan dilakukan dan diberikan tindakan tegas terhadap oknum anggotanya.

“Atas nama pimpinan Polda Sumut dan Polres Taput kami menyampaikan, turut berduka cita dan berbelasungkawa atas meninggalnya Daniel Silitonga. Percayakan kepada Polri proses penanganannya dan tentu secara terbuka akan kita sampaikan kepada keluarga,” ucap Kapolres Taput.

Ditempat yang berbeda Kabid Humas Polda Sumut membenarkan, bahwa tim bekerja Untuk menjawab berbagai keraguan pihak keluarga dan publik.

“Tim Propam Polda dan bagian Wasidik akan bekerja dengan transfaran, memastikan apakah penyidik betul-betul sudah menjalankan SOP nya sebagaimana Perkap 6 tahun 2019, kita tunggu hasilnya ya,” ucap Hadi. (Ezl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *