Covid 19

Kota Payakumbuh, Menuju Herd Immunity Pulihkan Kembali Ekonomi

Payakumbuh, PilarbangsaNews

Saat ini Kota Payakumbuh sudah berada di zona hijau, artinya tidak ada lagi kasus positif Covid-19. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang baik, dan pencapaian ini tidak akan didapat tanpa kerjasama masyarakat dan sektor terkait dalam penanggulangan Covid-19.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumbar bersama dengan beberapa kepala daerah, seluruh Dinas Kesehatan se-Sumatera Barat, Biddokes Polda Sumbar, dan Denkesyah TNI, melaksanakan rapat evaluasi dan monitoring pelaksanaan vaksinasi di Sumbar via zoom meeting, Rabu (29/9/2021).

Kegiatan Evaluasi dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy. Monitoring dan evaluasi ini memaparkan data capaian vaksinasi di setiap kabupaten kota di Sumbar, serta merumuskan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk meningkatkan capaian realisasi vaksinasi pada masyarakat Sumbar.

“Secara nasional kita memang masih berada di level bawah, namun itu bukan semata karena vaksinasi kita lambat. Kita juga temukan bahwa vaksinasi yang kita laksanakan di Sumbar, banyak yang belum terinput datanya ke Kemenkes RI. Alhamdulillah kendala itu sudah teratasi, dan tingkat vaksinasi di Sumbar sudah meningkat. Sekarang kendalanya tinggal bagaimana meningkatkan keinginan masyarakat untuk vaksinasi melalui sosialisasi yang efektif, sekaligus sebagai penangkal hoax tentang vaksinasi ini,” jelas Audy.

Hingga awal Oktober 2021 kasus aktif Covid-19 Kota Payakumbuh, Sumbar, tinggal dua orang lagi dan sedang melakukan isolasi mandiri, dimana bulan lalu mencapai lebih dari 300 kasus positif.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan melihat perkembangan kasus yang terus melandai, saat ini hanya tiga kelurahan lagi yang masih berstatus zona kuning. Perinciannya, satu kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Barat yaitu Kelurahan Talang, satu kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Utara yaitu Kelurahan Napar, dan satu kelurahan Kecamatan Payakumbuh Timur yaitu Kelurahan Tiakar.

“Alhamdulillah, melihat perkembangan status kita, insyaallah kita bisa secepatnya kembali ke zona hijau,” kata Kadinkes Bakhrizal kepada media, Rabu (06/10).

“Serta untuk kembali ke zona hijau, kuncinya itu ya peran aktif semua masyarakat itu sendiri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan ikuti vaksinasi,” tambahnya.

Sementara itu, dari tracing yang terus dilakukan Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh kepada riwayat kontak masyarakat yang dinyatakan positif, tidak ada ditemukan penambahan kasus dan dua orang bebas isolasi.

“Walau kasus kita telah turun, tapi setiap harinya kita tetap melakukan tracing dan melakukan tes swab,” ucap dr. Bakrhizal.

Sleanjutnya, peta zonasi resiko Covid-19 di Kota Payakumbuh terhitung dari Selasa (12/10/2021) secara keseluruhan sudah berada pada zona hijau.

”Alhamdulillah, seluruh kelurahan di Kota Payakumbuh sudah berhasil mentas ke zona hijau, artinya sudah nihil kasus,” ujar dr. Bakhrizal yang biasa disapa dr. Bek.

Secara kumulatif, sejak awal pandemi, tercatat kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Payakumbuh mencapai 2 697 kasus, sebanyak 2.639 orang sembuh dan 53 meninggal dunia.

Dikatakan dr. Bek, salah satu faktor penurunan kasus sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan vaksinasi dan juga tingkat kesadaran masyarakat menjalankan prokes juga semakin baik. Jadi semakin banyak warga yang sudah divaksin, maka akan menambah imunitasnya, sehingga tidak mudah terpapar Covid-19.

“Saya yakin Kota Payakumbuh bisa menjadi daerah bebas Covid-19. Saat ini, program vaksinasi terus kami gencarkan. Pihaknya mendorong masyarakat Kota Payakumbuh bagi yang belum disuntik vaksin, agar proaktif mendatangi puskesmas terdekat. Jangan lengah dengan keadaan zonasi kota kita sudah hijau, Mari sukseskan vaksinasi agar kita dapat menuju herd immunity,” pungkasnya.

Pencapaian Kota Payakumbuh berhasil mencapai zona hijau atas kerjasama antar seluruh sektor yang ada, baik kesehatan maupun non-kesehatan.

Petugas Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh membawa 2 hingga 4 orang anggota keluarga dan kawan-kawannya untuk ikut vaksinasi di kantor empat OPD di Padang Kaduduak, Kota Payakumbuh, Sumbar, Jumat (15/10/2021).

Kasatpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh Dony Prayuda kepada media mengatakan, sebenarnya vaksinasi ini dilaksanakan bergelombang, karena petugas bekerja sesuai shift atau jadwal tugas.

“Untuk gelombang pertama ini kita bisa memvaksin sekitar kurang lebih 97 orang dengan vaksinator dari Puskesmas Parit Rantang. Seharusnya bisa memvaksin 100 lebih, tetapi tadi stok vaksin kebetulan habis, maka sisanya dipindahkan ke lokasi vaksinasi di tempat lain,” ujarnya.

Menurut Dony, dinasnya memiliki target lebih dari 300 orang. Bila OPD lain membawa orang-orang dari lingkungan kerja mereka, maka Satpol PP lebih mengutamakan membawa keluarga dan kerabatnya, karena jumlah petugas cukup banyak.

“Untuk gelombang 1 ini antusias peserta cukup tinggi, nanti akan direncanakan vaksinasi gelombang selanjutnya,” kata Dony didampingi Kabid PPD Ricky Zaindra, Kabid Tibum Hendra Ericko, dan Kabid Damkar Budi Kurniawan.

Seluruh kelurahan di Kota Payakumbuh kini telah masuk zona hijau, artinya tidak ada lagi kasus positif Covid-19. Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi termasuk kepala daerah yang serius dan komit dalam menanggulangi Covid-19 di Payakumbuh.

Saat ini, tugas Riza Falepi selanjutnya tentu bagaimana warganya bisa diberikan vaksin untuk mempertahankan diri dari dampak Covid-19 kepada tubuh. Target Riza adalah 70 persen warga Kota Payakumbuh berusia 12 tahun ke atas mendapatkan vaksin.

“Saya ingin membuktikan kepada masyarakat, bahwa vaksin Covid-19 itu aman, dan ini telah melewati uji klinik yang ketat,” kata Wako Riza Falepi kepada media, Selasa (19/10/2021).

Riza teringat sesuatu hal, Dia mengakui masifnya berita positif terkait vaksinasi, tak kalah masif pula berita hoaksnya yang beredar di media-media sosial. Tak jarang sering terjadi perdebatan di kolom komentar facebook, maupun di grup-grup whatsapp. Hoax inilah yang mempengaruhi masyarakat untuk menolak diberikan vaksin.

“Bahkan, saya pernah dimaki oleh warga yang tidak mau divaksin gara-gara termakan hoax. Hoaxnya pun tak tanggung-tanggung, vaksin ada mikrochiplah, vaksin bisa membuat positif Covid-19 lah, vaksin pembunuhan massal lah, bermacam-macam,” kata Riza.

“Saya maklum, mungkin karena kurang tabayyun dalam menerima informasi. Tapi lama-kelamaan dengan upaya kita terus mengedukasi masyarakat, hoax ini berangsur-angsur bisa kita lawan, dan masyarakat sudah mulai banyak ikut vaksinasi,” tambah Riza.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal didampingi Kabid P3 dan Kesmas Fatma Nelly kepada media menyampaikan dari data sekitar 41 persen warga Payakumbuh telah diberikan vaksin dosis pertama, dan baru 23 persen menerima dosis kedua.

“Bulan ini, target vaksinasi kita bisa mencapai angka 70 persen, dengan begitu semakin cepat pula kita mencapai herd immunity. Stok vaksin kita banyak, apabila habis maka kita minta lagi tambahannya ke Kementerian Kesehatan melalui Pemprov Sumbar, vaksin Covid-19 halal dan aman,” kata Bakhrizal. (Gian Giodani Gusvero)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *