.

Pangkogabwilhan III; Selesaikan Konflik Secara Komprehensif

AMBON, – Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon yang diwakili oleh Kasdam XVI/ Pattimura, Brigjen TNI Stepanus Mahury menjemput kedatangan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III), Letjen TNI I Nyoman Cantiasa beserta rombongan yang tiba pagi ini, Rabu (11/05/2022) di Bandara Internasional Pattimura Ambon.

Kedatangan Pangkogabwilhan III dan rombongan di wilayah Kodam XVI/ Pattimura ini guna melaksanakan kunjungan kerja perdananya. Setibanya di Ambon, Pangkogabwilhan III diagendakan melawat ke Makodam XVI/Pattimura dan memberikan pengarahan kepada para Komandan Satuan.

Menyambut kedatangan Pangkogabwilhan III, Kasdam dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan menyampaikan pemaparan mengenai wilayah Kodam XVI/ Pattimura. Tak hanya gambaran kondisi kewilayahan, Kasdam juga menyampaikan pemaparan tentang situasi keamanan Maluku dan Maluku Utara.

“Secara umum situasi wilayah Maluku dan Maluku Utara cukup aman dan kondusif, meskipun beberapa waktu lalu terjadi gesekan antar warga di Pulau Haruku. Namun keberadaan satuan tugas organik bekerjasama dengan seluruh komponen bangsa dan kesadaran masyarakat untuk terus memelihara perdamaian dan persaudaraan, sehingga gesekan tersebut dapat dilokalisir dan diredakan agar tidak meluas,” kata Kasdam.

Sementara itu, di sela-sela pengarahannya kepada para PJU Kodam, Pangkogabwilhan III, sempat mengenang masa-masa ketika bertugas dalam pengamanan konflik Ambon.

Ia berharap para prajurit yang melaksanakan satgas baik tugas-tugas Kodim maupun Koramil agar dapat membantu kesulitan rakyat, melakukan pedekatan teritorial, komunikasi sosial dan bersinergi dengan Polri.

“Untuk penyelesaian konflik di wilayah Maluku dan Maluku Utara haruslah dengan proses alamiah, tak hanya melalui pendekatan kepada masyarakatnya tetapi juga melakukan pendekatan historis. Secara kultur, kita juga harus dapat memahaminya,” katanya.

Kemudian Pangkogabwilhan III juga menyampaikan agar konflik dapat diselesaikan secara komprehensif dengan tuntas, agar kedepannya tidak ada konflik-konflik yang semakin meluas. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *