Dharmasraya

Line Dance Hadir di Dharmasraya, Dapat Mencegah Kepikunan dan Mempertajam Daya Ingat

Dharmasraya, PilarbangsaNews– Salah satu olahraga yang saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kabupaten Dharmasraya yang umumnya adalah ibu-ibu diatas 40 tahunan, saat ini mulai dilirik oleh berbagai kalangan. Karena olahraga satu ini, dengan gerakan-gerakan simple yang dikombinasikan dengan backsound music pop, swing, rock and roll, disco, latin, rhythm blues, jass, dangdut dan lagu nusantara yang ada di Indonesia membuat orang yang melihatnya ingin ikut terjun ke dalam olahraga tersebut.

Line dance, adalah salah satu olahraga yang saat ini sedang dilirik oleh berbagai kalangan. Selain membakar kalori, jenis olahraga yang satu ini memberikan sensasi tersendiri. Terlebih lagi jika dilakukaan secara bersama-sama, walaupun bisa dilakukan secara individu .

Dilansir dari laman imsport.tv, Line Dance mulanya dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1800-an, di mana para pesertanya menari mengikuti iringan musik country. Pada saat itu, tidak hanya musik country saja yang digunakan, namun berbagai jenis musik juga dipadukan dengan gerakan koreografi tari. Sedangkan Line Dance sendiri masuk pertama kali di Indonesia adalah pada tahun 2008 oleh The Universal Line Dance.

Karena beragamnya musik tradisional Indonesia, seperti musik tradisional Betawi, musik tradisional Sumatera Barat, hingga lagu khas Maluku seperti ‘Poco-Poco’, maka Line Dance sangat cocok dikombinasikan dengan lagu daerah tersebut. Gerakan Line Dance dengan kombinasi musik tradisional khas Indonesia ternyata mampu membawa Indonesia menoreh prestasi di berbagai kompetisi Line Dance internasional. Gerakan line dance yang bersifat mengulang tentu dapat mempertajam daya ingat, secara tidak langsung manfaat line dance dengan tariannya dapat memperlambat kepikunan atau Alzheimer.

Gerakan line dance juga bisa memperkuat daya konsentrasi, karena gerakan line dance membutuhkan konsentrasi tinggi agar tetap mengikuti irama gerakan. Karena itu melakukan latihan line dance dengan rutin akan meningkatkan daya konsentrasi yang tinggi, sehingga menjadi lebih fokus dalam menjalankan kegiatan sehari-hari termasuk saat bekerja.

Bukan hanya itu saja, gerakan line dance dapat mengurangi resiko osteoporosis, karena diyakini dapat merangsang kerja tulang khususnya tulang kaki dan lutut. Karena dapat meminimalisir risiko osteoporosis. Karena itu, jika mengikuti line dance dengan baik maka kekuatan tulang pun akan bertambah sesuai dengan tingkat kesulitan line dance yang diikuti.

Menurut pendiri line dance di Kabupaten Dharmasraya, Safitri mengatakan bahwa line dance bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk menghindari efek penuaan. Dan line dance merupakan salah satu cara untuk mencegah gejala demensia yang memang sangat perlu penanganannya. Mampu meningkatkan refleks, keseimbangan , dan kekuatan tubuh bagian bawah serta melatih kardio. Menjaga kepadatan tulang atau mampu mencegah osteoporosis, meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengencangkan otot pinggul.

“Dengan line dance kita bisa mencegah kepikunan atau demensia, karena line dance ini sangat bermanfaat untuk mencegah kepikunan. Sebab setiap orang harus mengingat gerakan dari line dance tersebut. Serta dapat melatih dan mempertajam daya ingat, memperlancar daya motorik otak, memperkuat daya orientasi dan melatih daya kosentrasi,” ungkap Safitri yang saat ini aktif melatih line dance untuk kaum ibu-ibu di Kabupaten Dharmasraya.

Di line dance, dapat mengoptimalkan fungsi otak dan mempertajam daya ingat hal ini dikarenakan pada setiap lagu memiliki gerakan yang berbeda-beda yang diciptakan oleh seorang pecipta langkah atau biasa disebut koreografer.

“Line dance bisa dilakukan semua kalangan, mulai dari anak anak berusia lima tahun, SD, SMP, remaja, dewasa dan lansia. Karena line dance memiliki gerakan yang berbeda dengan olahraga lain seperti aerobic. Pada line dance tidak ada hentakan tulang, otat dan sangat bagus sekali untuk melatih daya ingat,” ungkap Safitri lagi yang juga salah satu leader besar di Kabupaten Dharmasraya dari Atomy Indonesia.

Selain itu juga, line dance adalah salah satu sejenis olah raga dansa yang berupa rangkaian langkah yang membentuk suatu koreografi dan digerakan pada sejumlah hitungan musik tertentu. Rangkaian gerakan itu bisa digerakan menghadap ke 1, 2, 3 atau 4 bilik (wall). Line dance dikatakan olahraga dansa dikarenakan pola langkah-langkahnya dan gayanya diambil dari langkah-langkah dasar berbagai jenis dansa, seperti rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz, Jive, hip hop, jazz dll.

Selain itu, Safitri mengatakan bahwa olahraga yang paling bagus untuk usia lanjut adalah line dance. Karena di gerakan line dance tidak terlalu berat, dan sangat baik untuk tulang bagi orang yang sudah usia lanjut. Selain itu, di line dance banyak segi positifnya untuk mencegah tingkat kesetresan.

“Banyak segi positif dalam mengikuti line dance ini, terutama bagi ibu ibu yang sudah berusia diatas 40 tahunan. Jadi, siapa saja yang ingin ikut dalam kegiatan olahraga ini silakan saja langsung bergabung dengan kami,” pungkas safitri.(Rjl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *