Sekolah Kader Karang Taruna Sawahlunto Dibekali Pengetahuan Adat dan Budaya Minangkabau
Sawahlunto, PilarbangsaNews
Muhammad Jamil Labai Sampono, penggiat literasi dan penulis buku adat budaya Minangkabau, hadir dihadapan para generasi muda Karang Taruna Kota Sawahlunto pada 17 Oktober 2022 di aula kantor balaikota untuk mengisi penguatan adat Minangkabau kepada pengurus Karang Taruna desa dan kelurahan se-Sawahlunto.
Dalam penyampaiannya M. Jamil menjelaskan beberapa hal penting bagi generasi muda yang merupakan calon estafet kepemimpinan di ranah minangkabau. Saat ini kata Jamil, Realita adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS- SBK) di ranah minangkabau ini masih jauh panggang dari api, dimana banyak persoalan yang melanda generasi muda hari ini dikarenakan kurangnya sentuhan edukasi adat minangkabau kepada mereka atau bisa muncul karena ketidakpedulian mereka kepada pembelajaran adat sebab sudah dikurung pemikirannya oleh dunia aplikasi gadget.
Lebih jauh lagi dikatakan Jamil, persoalan adat di tanah beradat ini seperti hilangnya panutan adat, banyaknya sangketo adat, pembinaan adat yang buntu, kurang nampak syarak mangato adat mamakai, adat istiadat lebih kuat ketimbang syarak, hilangnya simbol-simbol adat, hilangnya raso pareso serta kearifan lokal.
“Coba perhatikan perilaku keseharian teman-teman seumuran atau sesama milenial, ada yang perempuan dengan santainya keluar rumah memakai pakaian yang memperlihatkan aurat, ada yang tidak tahu dengan suku keturunannya, ada yang lelaki dan perempuan bergaul secara bebas layaknya suami istri. Kesemua itu adalah tantangan bagi pemuda pengurus organisasi Karang Taruna,” kata M. Jamil.
Kesempatan pembinaan tentang adat dan budaya Minangkabau yang bertajuk Sekolah Kader Karang Taruna tidak disia-siakan oleh peserta dalam mengajukan pertanyaan. Ada yang bertanya tentang rumah gadang kaum atau sukunya, kemudian tentang kerapatan suku dalam suatu nagari.
Dan yang paling menarik ditanyakan oleh kaum milenial adalah tentang kawin sasuku yang dijawab M. Jamil yang juga Pengurus LKAAM Sumbar ini dengan kalimat :”Buliah, cuma di adat awak itu indak biaso. Tapi kok kareh juo hati, mako tinggaan dulu kampung pindah ka kampung ciek lai.”
Kegiatan penguatan nilai adat dan budaya Minangkabau bagi pengurus Karang Taruna desa kelurahan ini juga dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kota Sawahlunto Eka Wahyu dan Ketua Komisi II DPRD Kota Sawahlunto H. Afdal.
Bahkan menanggapi kegiatan ini H Afdal sampaikan dia siap memfasilitasi sekolah adat dan mendirikan komunitas sekolah adat generasi muda yang tergabung di Karang Taruna se-Sawahlunto melalui aspirasi pokok-pokok pikiran dewan tahun 2023 mendatang.
“Seingat saya tahun 2023 ada pokir saya untuk pembinaan adat ini, jika Karang Taruna mau buat konsep acaranya dan kita jalankan bersama kolaborasinya,” sebut Haji Afdal menutup pernyataannya kepada para peserta. (Rel/Andri)