Inilah Golongan Hamba Allah..

Batang Kapeh, PilarbangsaNews.com

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti hamba adalah budak atau orang yang rendah, serendah-rendahnya. Jadi kalau arti hamba Allah adalah orang yang hina dihadapan Allah Yang Maha Pencipta. Dan semua kita adalah hamba Allah, dipastikan ingin mendapatkan predikat sebagai hamba Allah atau orang yang menghambakan dirinya kepada Allah.

Saking ingin jadi hamba Allah, tak heran ketika berinfak di Masjid banyak diantara kita yang meminta namanya tak usah dicantumkan dipapan pengumuman masjid atau mushala, cukup ditulis dengan nama Hamba Allah saja.

Apakah dengan cara begitu kita sudah termasuk sebagai golongan hamba Allah?

Oh stop dulu, tidak semudah itu jadi hamba Allah. Seseorang baru bisa masuk golongan hamba Allah, jika memenuhi unsur yang dijelaskan Allah SWT dalam beberapa ayatnya:

Seorang mubaligh di Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, dalam Tausyiahnya di hadapan jemaah sholat tarwih petang kamis malam Jum’at menyebutkan ada 7 macam golongan orang-orang yang disebut Allah sebagai HambaNya.

Pertama adalah; yang senang shalat malam. “Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat malam kurang dari 2/3 malam, atau ½ malam atau sepertiga demikian pula segololongan dari orang-orang yang bersamamu.“ (QS Al Muzammil:20)

Kedua adalah “Dan Allah mencintai hamba-hamba yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134).

Ketiga; . “Maka sungguh, Allah mencintai hamba hamba-Nya yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 76).

Keempat bertobat: “Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang bertobat dan menyukai hamba-Nya yang menyucikan diri.” (QS Al-Baqarah: 222).

Kelima; “Dan Allah mencintai hamba hambaNya yang sabar.” (QS Ali Imran: 146).

Enam; “…tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, …”(QS Al Furqan ayat 68).

Tujuh; “…dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS Al Furqan ayat 68).

Keenam; “Sungguh, Allah mencintai hambaNya yang bertawakal.” (QS Ali Imran 159).

Ke Tujuh; “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”

Almarhum ustadz Muhammad Arifin Ilham semasa hidup beliau kepada Republik.com menambah ciri ciri hambah Allah itu menjadi 10 ciri.

Delapan; “Sesungguhnya Allah mencintai hamba hamba-Nya yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Shaff: 4).

Sembilan; “Allah menyukai hamba hamba-Nya yang bersih.” (QS At-Taubah: 108).

Sepuluh; “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Ali Imran: 31).

Jadi jangan hanya karena tidak menyebutkan nama saat memberikan sumbangan lantas sudah bisa dianggap sebagai hamba Allah. Terpulang kepada kita masing masing yang jelas golongan hamba Allah itu tidak hanya 1 golongan. Maksudnya golongan yang satu dengan golongan yang lain saling berkorelasi.
Contoh walupun kita setiap malam menunaikan sholat malam, namun kalau sempat membunuh orang lain tanpa hak. Seketika itu juga gugurlah ia jadi hamba Allah… (***)

Catatan; Foto yang nampak bangunan Ka’bah tak ada kaitannya dengan artikel ini, hanya sebagai penghias belaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *