Jakarta

Hadapi PK di MA, AHY Bak Cacing Kepanasan

Jakarta, PilarbangsaNews.com, —

AGUS Harimurti Yudhoyono alias AHY mengaku telah 16 kali menang di Pengadilan menghadapi Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pimpinan Moeldoko.

Hal tersebut dikatakan AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023) lalu menanggapi upaya pengajuan peninjauan kembali (PK) yang dilakukan oleh KSP Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) pada 3 Maret 2023.

Menanggapi hal itu, salahsatu inisiator KLB Demokrat HM Darmizal MS menyebutkan, pengakuan AHY itu jelas menyesatkan. Kata dia, pemikiran AHY cenderung primitif, tanpa data dan fakta.

“Data dan faktanya, KLB Demokrat pimpinan Moeldoko, baru melayangkan satu gugatan di pengadilan TUN (Tata Usaha Negara), yang saat ini sedang proses di PK Mahkamah Agung,” kata Darmizal Jumat 14 April 2023.

Dikatakan Darmizal, pernyataan AHY menandakan jika putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih mentah, grasa grusu dan belum matang, termasuk soal pemahaman hukum tata usaha negara di Indonesia.

Ditegaskan Darmizal, Undang-undang menjelaskan, jika PK adalah hak konstitusi. PK adalah hak asasi yang halal, boleh diajukan oleh setiap manusia Indonesia yang ingin mendapatkan keadilan dan kepastian hukum.

“Karena itu, jika Demokrat pimpinan Moeldoko mengajukan PK, maka AHY tak perlu sewot atau kebakaran jenggot dan mabuk bak cacing kepanasan. Demokrat pimpinan Moeldoko hanya sedang menggunakan hak konstitusi nya,” ucap Darmizal.

Pria kelahiran Sulit Air, Sumatera Barat tanggal 6 September 1963 itu mengungkapkan, Demokrat pimpinan Moeldoko memiliki empat catatan serius tentang AHY.

Pertama, AHY mewarisi tahta hasil pembegalan oleh SBY. Partai yang awal nya demokratis kini berubah menjadi milik keluarga dan tirani.

“Kedua, AHY menjalankan AD ART partai hasil manipulasi yang seolah olah AD ART itu adalah produk kongres. Ketiga, AHY mewarisi manipulasi sejarah pendirian partai. Ujuk ujuk, nama SBY muncul sebagai pendiri partai. Padahal, SBY tidak termasuk diantara 99 pendiri partai Demokrat,” tegasnya.

Catatan keempat lanjut Darmizal, AHY suka suka memecat kader partai dengan alasan seolah olah demokratis. Padahal ia sedang menjalankan gaya kepemimpinan yang otoriterian.

“Banyak kader Demokrat dari seluruh pelosok tanah air bertanya kepada saya, soal peluang PK Demokrat di Mahkamah Agung. Saya jawab dengan mengutip ungkapan yang sering disampaikan SBY, bahwa “kebenaran pasti tegak walau langit akan runtuh”.

“Oleh karena itu, saya berkeyakinan, bahwa kemenangan Demokrat KLB akan datang melalui kejernihan pandangan, keteguhan hati nurani, lurus tanpa rasa takut dari Majelis Hakim PK di Mahkamah Agung,” pungkas Darmizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *