Kemiskinan di Kabupaten Pessel Rangking 2
Painan, PilarbangsaNews.com,–
Beredarnya infografis data 5 daerah di Sumatera Barat, dengan tingkat kemiskinan tertinggi cukup mengejutkan publik. Kelima daerah itu, Padang (41,97 ribu), Pesisir Selatan (35,09 ribu), Pasaman Barat (33,52 ribu), Agam (33,41 ribu) dan Kab. Solok (27, 33 ribu).
Sementara, itu jika disandingkan dengan 5 daerah dengan tingkat pengangguran terbuka tertinggi, terdapat, Kota Padang (10,86%), Padang Pariaman (6,69%), Dharmasraya (6,22%), Kota Pariaman (5,68%), dan Kota Padang Panjang (5,49%), nihil Pesisir Selatan.
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Dr. Bahktiar Effendi, Dosen Ekonomi Universitas Pancabudhi, Medan menguraikan bahwa ada anomali dan keganjilan.
“Sejak semula, saya tak yakin data kemiskinan Pessel seperti itu, nomor 2 di Sumbar” sebut Putra Lengayang tersebut.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa mestinya ada korelasi positif antara tingkat pengangguran dengan jumlah penduduk miskin.
“Kalau kemiskinannya tinggi, pengangguranya juga tinggi dong, begitu sebaliknya, pengangguranya rendah kemiskinanan juga rendah” akunya heran.
Alumni Program Doktoral Universitas Sumatera Utara itu, juga menganalis berbagai indikator yang ada, termasuk data pembangunan makro Pesisir Selatan.
“IPM Pessel meningkat tajam, artinya ada perbaikan sektor pendidikan dan kesehatan” urainya.
Kalau Indek Pembangunan Manusia meningkat, maka sudah barang tentu diakibatkan pendapatan yang juga meningkat.
“Perhatikan juga pengeluaran rata-rata individu Rp20.000 perhari, artinya diatas standar” tukuknya.
Aktivis media sosial itu berharap adanya sinkronisasi data sehingga gambarannya menjadi shahih.
“Terkait dengan data kemiskinan Pessel peringkat dua, saya kurang meyakininya”
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo, Wendi menjelaskan, dalam 3 tahun terakhir sejumlah capaian sudah ditorehkan oleh Pemda Pesisir Selatan.
Salah satu yang cukup membanggakan Pesisir Selatan masuk jajaran elit lembaga Indonesia terkait penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Indek SPBE Kabupaten Pessel 4,17 dari skala 5. Indek sebesar itu menempatkan Pessel jadi rujukan atau best practice kabupaten/kota di Indonesia dalam hal layanan elektronik.
“Saat ini hampir seluruh layanan baik layanan administrasi pemerintahan daerah maupun layanan publik berbasis digital” tukuk Wendi.
Jelas Wendi, awal tahun 2024, Pessel menerapkan aplikasi Srikandi.
“Pemanfaatan digital kita makin masif, tanda tangan elektronik, surat-surat hampir semuanya elektronik dengan aplikasi” tutupnya. (We)