Artikel

Sansasi Ngopi dengan “Galeh Tatungkuik”

Sebelum artikel ini anda lanjutkan membacanya, khusus kepada anda yang tidak mengerti bahasa Minang sebaiknya kami ajak anda untuk mengetahui apa arti “Geleh Tatungkuik”.

Galeh yang dimaksud disini adalah gelas kaca yang sehari hari kebanyakan digunakan sebagai wadah tempat air minum yang akan dikonsumsi. Sementara Tatungkuik artinya tertelungkup atau tengkurap.

ooOoo

Jika anda kebetulan mampir di jalan Lintas Pariaman- Malalak – Agam, maka disebuah kedai, Putuih Basambuang, maka ada minum kopi spesial

Seperti minum kopi biasanya, namun penyajian saja yang agak unik, gelasnya terbalik. Sehingga disebut ‘Kopi Tatungkuik’.

Saat rombongan Pemda Pessel yang dipimpin oleh Sekda Mawardi Roska, disuguhi kopi ini.

“Rasanya khas, dan gurih” ujar Sekda yang didampingi Kadis Kominfo Wendi, Ka Bapedalitbang Hadi Susilo, Kadis DPMPTSP, Nuzirwan, Kadis Dukcapil, Beriskan, Kadis Perhubungan, Syafrijoni, Kadis Sosial, Wendra Rovikto. Turut mendampingi, Sahli Ekobang dan Keuangan, Reva Mansarin, Asisten I, dr. H. Syahrizal Antoni, Asisten 2, Mimi R Zainul dan Asisten 3, Emirda Ziswati.

Kopi disajikan dengan gelas telungkup, dan saat minum, menyeduhnya ketika gelas dan piring posisi sedikit miring.

“Rasanya enak, karena biji kopi yang direndang sedemikian rupa, menghasilkan rasa dan aroma khas” urai Sekda Mawardi.

Namun, tak semua rombongan bisa serta menikmatinya, karena justru air kopinya tak bisa merembes dari bibir gelas.

“Agak susah, dan tak keluar” sebut Mimi R Zainul, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Pesisir Selatan yang turut mencoba sensasi kopi tersebut.

Hari ini Pemda Pesisir Selatan mengunjungi Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kab. Padang Panjang guna menyerahkan donasi yang digalang dari ASN dan pihak lain, untuk meringankan beban masyarakat setempat yang ditimpa musibah galodo beberapa hari yang lalu. (Vijehan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *