Sumbar

Kawal Kasus Ustad Cabuli 40 Santri, Pimpinan DPRD Sumbar Desak Polisi Beri Hukuman Berat Pada Pelaku

Padang, PilarbangsaNews

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Irsyad Syafar turut menanggapi kasus pelecehan seksual oleh dua oknum ustadz atau guru di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang.

Menurutnya, pihak kepolisian harus memberikan hukuman berat yang dapat menimbulkan efek jera untuk dua pelaku tersebut. “Tindakan kedua pelaku telah mempengaruhi mental korban dan juga mencoreng pendidikan di Ranah Minang,” tegas Irsyad Syafar, Selasa (6/8/2024).

Dikatakannya, mengacu kepada UU No. 17 tahun 2022 tentang Provinsi Sumbar, hal ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk membuat regulasi hukum yang mengedepankan kearifan lokal terkait pencegahan kekerasan seksual.

“Kasus kekerasan seksual ini telah mencoreng ranah pendidikan di Sumbar. Kita mendorong pihak kepolisian memberikan hukuman yang bisa memberikan efek jera agar kasus ini tidak terjadi lagi dikemudian hari,” katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, oknum guru sekaligus ustadz di Pondok Pesantren Tarbiyah MTI di Kabupaten Agam diduga sodomi puluhan santri. Pelaku telah ditangkap pihak kepolisian.

Sementara itu, Pihak yayasan Ponpes MTI Canduang mengaku telah mengambil tindakan keras usai kasus tersebut mencuat. Pelaku merupakan seorang ustaz di sekolah Islam tersebut yang berinisial R dan kini telah ditahan oleh pihak Polresta Bukittinggi.

Ketua Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli yang menaungi MTI Canduang, Syukri Iska mengatakan bahwa pihaknya telah memberhentikan oknum ustaz tersebut.

“Karena sudah ditangani pihak kepolisian, sudah mengaku dan dikategorikan tersangka, kami memutuskan memberhentikannya sebagai guru di sekolah dan pembina di asrama,” kata Syukri, Jumat (26/7/2024). (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *