Artikel

Pengenalan Seputar ICMI dan Program Kerjanya

By Dr.Ir.H.Apendi Arsyad.MSi
(Pendiri ICMI di Malang thn 1990, dan Ketua Wanhat ICMI Orwilsus Bogor dan Wasek Wankar MPP ICMI.)

(Materi Suplemen, Pokok-pokok Pikiran disampaikan kepada forum Up Grading/National Leadership.Camp ICMI Orda, Orsat dan Batom se ICMI Orda Kota Bogor, Sabtu 27 September 2024 pkl di kantor Camat Kota Bogor Selatan.

Bismillahir Rahmanir Rahiem
Assalama’alaikum wr wb

Alhamdulllahi robbul.alam….
AshaduaAllah illahaillah waashadhuanna Muhammadar Rasullullah….

Salawat dan salam kita sampaikan kpd junjungan kita nabi dan rasul Muhammad SAW…

Syukur alhamdulillah kita bisa bersua wajah di forum Up grading pengurus ICMI Orda Kota Bogor beserta jajaran ICMI Orsat dan Batom yg berhagia ini. Alhamdulillah kita bisa bersilaturtahmi, insyaAlkah akan menuai fadhillah, murah rezeki dan psnjang umur yg barakallah, Aamin3 YRA.

Kegistan Up grading ini diharapkan bermanfaat dalam menggairah kehidupan berorganisasi, penguatan sistem.kelembagaan dan bermaslahat bagi diri sendiri dalam upaya memantapkan konsolidasi dan perjuangan ummat, jihad fisabilillah.
InsyaAllah usaha kita melaksanakan Up grading pengkaderan ICMI ini menjadi ladang amal sholeh untuk meraih pahala dari Allah SWT.

Saya sedikit agak paham, apa yg melatar belakangi adanya kegiatan ini yakni sbg sarana pembekalan materi “Keicmian” bagi para aktivis ICMI se Kota Bogor. Hal ini memang sangat diperlukan sekali pemahaman yang baik tentang Organisasi dan Kelembagaan ICMI.

Maksudnya agar para ikhwan sekalian pada jajaran pengurus Orda dan Orsat ICMI se Kota Bogor bisa menjalankan amanah dan tugas serta fungsi sesuai konstitusi (AD dan ART) ICMI dengan baik.

Akhirnya kehidupan berorganisasi menjadi lebih baik kinerjanya dan dinamis. Indikasi keberadaan ICMI yang baik, bisa dirasakan manfaat pelaksanaan program dan kehiatannya bagi anggota dan masyarakat, karena bisa berperan, sehingga dirasakan juga manfaatnya oleh ummat Islam Indonesia, kehudupan berbangsa dan bernegara daam wadah NKRI tetap kuat dan kokoh.

Membahas materi Keicmian, paling tidak kita harus berpedoman dan bersumber pada:
1. AD dan ART ICMI serta Khittah hasil Muktamar ke 7 ICMI;

2. Prokernas dan Rekomendasi hasil Muktamar ICMI ke 7, etc buku referensi lainnya.

Dalam Up grading ini
secara spesifik, kita akan membahas pokok materi adalah sbb:

1. Latar belakang sejarah lahirnya ICMI; dinamika umat Islam Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia, kondisi sosial umat terkena penyakit sosial 3 K (kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan), peningkatan kualitas SDM keluarga muslim study ke luar negeri, terjadi “intelectual booming” elite muslim Indonesia, pergeseran pelapisan sosial vertikal berlangsung secara alami, pemikiran tokoh HMI kakanda Dr.Nurcholish Majid dkk “Islam yes, politik no” disebab gerakan politik ummat Islam/parpol Islam terpinggirkan (marginal) di era Orla dan Orba, maka muncul dan lahirnya Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) di kampus Universitas Brawijaya Malang tgl 7 Desember 2022. Lahirnya ICMI untuk menghimpun potensi cerdik-pandai muslim yang cendekia (cendekiawan muslim) yang memang sdh berkembang biak, banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia.

Sebenarnya sebelum ICMI itu lahir, sudah banyak forum-forum seminar nasional (muzakarah) yang diadakan LSM dan Ormas Islam yang mempertemukan para ilmuan dan pakar muslim di yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di tanah air spt Dr.M Amin Azis, Dr.AM Saefudin, M Dawan Rahardjo, Dr.Hidayat Syarif, Dr.Soleh Solahudin, KH Soleh Iskandar, KH Hasan Basri, Dr.Amin Rais, Dr. A Watik Pratiknya, Prof dr Gajah Nata, Dr Murasa, Dr Hidayat Nataatmadja, Dr Didin S Damanhuri, Dr M Fadhil Hasan, Ir.Kuswanto, Ir.Sonson Garsoni, Ir Muh.Soleh Khalid (Ketua SC Semnas), Ir.Erwin Syamsuar (Bendahara OC Semnas) dan banyak lagi yang lain, ada lk 200 orang. Mereka hadir dalam Seminar nasional (Semnas) dan ” Pertemuan nasional (Pernas( silaturahmi Cendekiawan Muslim Indonesia dalam Rangka Menyongsong Masyarakat Informasi” pada tgl 4-6 Maret 1986 di komplek Yayasan Pusat Studi dan Pengembangan Islam (YPSPI) di perapatan Ciawi Kab.Bogor, yang sekarang menjadi Kampus Universitas Djuanda Bogor (berdiri tgl 21 Maret 1987). Bapak Letjen H.Alamsyah Ratuperwira Negara (Menko Kesra RI dan mantan Menag RI) hadir memberikan arahan (keynote speaker) dan membuka Semnas dan Pernas secara resmi.

Subhanallah, kegiatannya sukses, dan alhamdulillah saya AA juga bersyukur selaku Ketua Umum Panitia Pelaksananya (OC) Semnas dan Pernas tersebut terselenggara dengan baik. Alhamdulillah forumnya pernas dihadiri.lk 200 peserta dari seluruh Indonesia, yang menghasilkan sejumlah rekomendasi, salah satu membentuk ormas Forum Komunikasi Pembangunan Indonesia (FKPI) yang merupakan salah satu cikal bakal ICMI.
Artinya kita dari Bogor, alhamdulilkah turut andil dalam melahirkan ICMI.

2. Apa definisi Cendekiawan Muslim, Tujuan dan wataknya serta sikap berperilakunya, harap dibaca AD dan ART ICMI serta Khittah, Kode Etik dan Wawasan Pengabdian ICMI)

3. Khittah, Wawasan Pengabdian ICMI: Keislaman, Kecendekiawanan dan Kebangsaan/Keindonesiaan.

4. Kode Etik ICMI, ada sebanya a sd h (terlampir), jika dilanggar ada sanksi sesuai tingkat kesalahannya, yang diputuskan Komisi Etik ICMI.

5. Struktur Organisasi dan Kelembagaan ICMI, ada MPP (Orpus), MPW (Orwil), MPD (Orda), MPS (Orsat) serta Badan Otonom ICMI seperti Alisa Khadijah, Masika, Orbit, Cides, Mafakif, MKPD dan Yayasan ICMI lainnya;

6. Forum pengambilan keputusan secara organisatoris (musyawarah mufakat, dan voting) dan pengembangan konsep-konsep adalah: Muktamar/Muswil/Musda/Musorsat; Silaknas/Silakwil/Silakda/Silaksat (bukan Raker); Rakornas/Rakorwil/Rakorda/Rakorsat; selain itu ada lagi forum Muzaqarah untuk kegiatan pengembangan pemikiran seperti seminar, lokakarya, simposium, dan rapat-rapat serta pertemuan silaturrahmi lainnya;

7. Program Kerja dan Kegiatan ICMI berorientasi dan bermuara pada 5 K ICMI, bersifat “long march” yakni: peningkatan kualitas imtaq, pikir ipteks/mindset, kerja- karya/inovasi, hidup/income-kesra (social walfare), dan keluarga Sakinah mawaddah warrohmah; ICMI berpendapat dan bersikap bahwa institusi keluarga merupakan fondasi, kunci utama dan terpenting dalam membangun suatu masyarakat, bangsa dan negara yang berkemajuan dan berperadaban; dan

8. Kegiatan ICMI berdasarkan AD ICMI pasal 7 ada 5 butir, untuk mencapai tujuan ICMI, dan dalam rangka menegakan kebajikan, mencegah kemungkaran, maka ICMI menyelenggarakan kegiatan-kegiatan adalah sbb:
1. Meningkatkan mutu komitmen dan pengamalan keimanan-ketaqwaan, kecendekiawanan, dan kepakaran para anggota melalui peningkatan pembelajaran dan koordinasi sistem jaringan informasi dan komunikasi di dalam maupun di luar negeri;
2. Mengembangkan pemikiran, menyelenggarakan penelitian dan pengkajian yang inovatif, strategis, dan antisipatif dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik (public policy) serta berupaya merumuskan dan memecahkan berbagai masalah strategis lokal, regional, nasional dan global;
3. Berperan aktif mengembangkan sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, khususnya umat Islam Indonesia;
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan kegiatan pemberdayaan dan advokasi kebijakan di bidang sosial, ekonomi, hukum, dan budaya dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan martabat rakyat kecil dan kaum yang lemah guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; dan
5. Mempublikasikan dan mengkomunikasikan hasil-hasil pemikiran, penelitian, kajian, dan inovasi bekerjasama dengan berbagai kalangan, baik perorangan, lembaga, perhimpunan, pemerintah maupun swasta.

Jadi berdasarkan 5 kegiatan ICMI diatas terlihat bahwa rana kegiatan ICMI bukan saja pemikiran (reflektif), tetapi kegiatan aksi (fraksis) di lingkungan masyarakat dalam rangka pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang, terutama aspek sosial ekonomi seperti revitalisasi badan usaha koperasi dan usaha kecil.mikro (kukm) dan sosial budaya seperti pendidikan dan kesehatan masyarakat. Hal ini perlu ditegaskan bahwa karena masih ada warga ICMI, simpatisan dan bahkan orang luar ICMI berpikir (mindset)nya menganggap ICMI itu hanya kegiatan pengembangan konsep dan pemikiran semata seperti muzakarah (seminar, lokakarya, simposium dll). Itu tidak benar dan keliru cara pandang melihat ICMI demikian. Memang sebaiknya kegiatan ICMI itu seimbang antara reflektif dan fraksis, keduanya saling menopang dan saling mempengaruhi kualitas program 5 K ICMI untuk memajukan masyarakat, umat, bangsa dan negara.

Demikian narasi tentang pengenalan ICMI dan program kerjanya. Semoga bisa menambah wawasan para aktivis ICMI dimana pun berada level pengabdiannya.
Sekian dan terima kasih, insyaAllah, Allah SWT memberkahi usaha-usaha kita untuk menebar kebajikan.Amiin3 YRA.

Wassalam
====✓✓✓
Dr.Ir.Apendi Arsyad.MSi (Dosen dan Pendiri Universitas Djuanda Bogor, Konsultan, Pegiat dan Pengamat Sosial)

Lampiran:

Kode etik Cendekiawan Muslim Indonesia adalah pribadi yang :
a. berimtaq
b. Ikhlas/amanah
c. Penggalang ukhuwah
d. Berjiwa kebangsaan
e. bersikap terbuka
f. Demokratis
g. Berpikiran luas
h. Peduli
I. Profesional dan
J. Istiqomah
(Dikutip Pasal 1 Kode Etika ICMI Keputusan Muktamar ICMI ke 7, Desember thn 2022 di Bandung, wass.AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *