Fadly Amran Terima Mandat Pimpin Dunia Melayu Dunia Islam Sumatera Barat, Pelantikan Awal 2025
Padang, PilarbangsaNews
Ketua Umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia Dt. H. Said Aldi Al-Idrus mempercayakan sosok penuh dedikasi dan semangat kebudayaan Melayu, Fadly Amran Datuak Paduko Malano, untuk memimpin dan mempersiapkan pelantikan pengurus DMDI Sumatera Barat.
Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari pengurus, mengingat kiprah Fadly Amran yang telah lama dikenal sebagai tokoh yang peduli pada budaya dan nilai Melayu.
Komitmen Fadly terhadap kebudayaan Melayu juga terbukti dengan penghargaan bergengsi yang diterimanya di kancah internasional. Pada 23 September 2023, Fadly dianugerahi penghargaan Anugerah Temenggong Tun Hassan DMDI (ATTHD) di Phnom Penh, Kamboja, yang diserahkan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Kamboja, Sun Chanthol, dan disaksikan oleh Presiden DMDI, TYT Tun Seri Setia (Dr) H Mohd Ali bin Mohd Rustam. Penghargaan ini mengukuhkan posisinya sebagai tokoh yang tak hanya peduli namun juga berdedikasi dalam memajukan nilai-nilai Melayu di tingkat global.
Pada bulan Oktober 2024, penghargaan serupa juga diberikan kepada Hajah Maizarnis, ibunda Fadly Amran, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya yang besar dalam mendukung pelestarian budaya Melayu. Prestasi keluarga ini menunjukkan betapa mendalamnya dedikasi mereka dalam mengangkat nilai-nilai luhur kebudayaan Melayu di kancah internasional.
Maisar Setiawan Munaf, penerima penghargaan Hang Tuah DMDI, mengungkapkan bahwa mandat ini bukan tanpa alasan. “Sosok Fadly Amran memang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap aspek budaya, khususnya nilai-nilai Melayu. Ini adalah langkah yang tepat untuk mempercayakan kepemimpinan DMDI Sumatera Barat kepadanya,” ujarnya.
Rencananya, pelantikan DMDI Sumatera Barat akan digelar pada awal tahun 2025. Dengan dukungan kepemimpinan Fadly Amran, DMDI Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi wadah yang semakin kuat dalam melestarikan dan memajukan budaya Melayu, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam menghargai dan menjaga kekayaan nilai budaya lokal. (Gilang)