Faaiz Naufal Syahputra Mhs UNP Belajar Seni Kerajinan Sabut Kelapa
Pariaman, PilarbangsaNews.com
Faaiz Naufal Syahputra, mahasiswa S1 Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP), Universitas Negeri Padang (UNP), kini tengah memperdalam keterampilannya dalam seni kerajinan serabut kelapa di Melan Craft, sebuah pusat kerajinan tangan yang berlokasi di Desa Sintuk, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat. Melan Craft dikenal sebagai penghasil kerajinan berkualitas tinggi yang memanfaatkan bahan alami dan desain bernilai budaya lokal.
Melan Craft, yang beroperasi di bawah naungan PT. Melan Craft Nusantara, adalah perusahaan yang bergerak di bidang kriya sejak tahun 2020. Awalnya, perusahaan ini memulai bisnisnya dengan menjual tanaman hias dan media tanam seperti cocopeat. Namun, dalam proses restock cocopeat, ditemukan banyak tumpukan limbah cocofiber yang tidak terpakai dan bahkan hampir dibakar. Dari sinilah muncul ide untuk mengolah limbah cocofiber tersebut menjadi berbagai produk kerajinan, seperti pot tanaman, yang kemudian berkembang menjadi produk-produk lain seperti sendal, tas, topi, dompet, dan banyak lagi. Kini, Melan Craft juga menyediakan program pelatihan, wisata edukasi, dan pembinaan untuk masyarakat.
Dalam pelatihan ini, Faaiz dibimbing oleh Mela Nesya Fitri, founder sekaligus pengrajin utama PT. Melan Craft Nusantara membuat *”seni menanam tanpa pot, pembuatan cocodama”.* Mela secara telaten mengajarkan dan mengarahkan Faaiz setiap langkah dalam proses pengolahan serabut kelapa menjadi produk seni bernilai tinggi. Selain itu, Faaiz juga di dampingi dosen Vischa Mansyera Pratama, M.Pd., dosen pariwisata yang turut memberikan wawasan mengenai pentingnya kerajinan lokal sebagai daya tarik wisata yang bisa mendukung ekonomi masyarakat setempat.
Dengan semangat yang besar, Faaiz mempelajari berbagai proses di Melan Craft, mulai dari pemintalan, pewarnaan dengan bahan alami, hingga perancangan motif untuk diaplikasikan pada produk-produk seperti keset, pot tanaman, dan dekorasi dinding. Mela Nesya Fitri juga memperkenalkan konsep keberlanjutan dalam pemrosesan bahan, memastikan bahwa setiap produk Melan Craft bukan hanya sekadar kerajinan, melainkan juga karya seni yang ramah lingkungan.
Selain sebagai pusat produksi, Melan Craft juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan pelatihan. Berbagai produk mereka dijual sebagai suvenir, dan Melan Craft kerap mengadakan workshop bagi masyarakat umum, membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin belajar teknik pengolahan bahan alami bersama pengrajin profesional.
*Informasi Kontak Melan Craft:*
-Alamat: Desa Sintuk, Kec. Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat
-Instagram :@Melan_Craft
-Facebook : Melan_Craft
-TikTok : Melan_Craft
Faaiz berharap pengalaman ini dapat menjadi langkah awal dalam melestarikan kerajinan tradisional dengan pendekatan kreatif yang mendukung pariwisata berkelanjutan. Ia yakin keterampilan ini bisa memperkenalkan budaya lokal kepada dunia dengan cara yang lebih menarik.
Sementara itu, Vischa Mansyera Pratama, M.Pd., menekankan bahwa keterlibatan generasi muda dalam industri kerajinan sangat penting untuk mendorong pariwisata berbasis budaya. Menurutnya, kolaborasi antara seni kriya dan pariwisata dapat menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. (Rel)