Menyelisik Pola Kampanye Inovatif Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota YB Dt. Parmato Alam-Ahmad Ridha
Catatan : WB. Arta (Wartawan PilarbangsaNews.Com)
“Untuk Payakumbuh Menyeluruh” merupakan tagline dari pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh periode 2024-2020, YB Dt. Parmato Alam-Ahmad Ridha.
Tagline yang disematkan kepada Paslon yang diusung koalisi Partai Golkar, PBB, dan Partai Buruh itu tidaklah kaleng-kaleng dan semboyan belaka, tapi mereka terjemahkan dalam eksekusi nyata. Bentuk eksekusi tersebut adalah dalam masa kampanye yang kurang lebih dua bulan itu mereka minta/mengajukan Surat Tanda Terima Pemberitahun (STTP) atau surat izin kampanye dari kepolisian untuk 47 kelurahan di Kota Payakumbh secara maraton setiap hari. Dan ini, mungkin tidak ditemukan pada Paslon lain.
Kemudian metoda kampanyenya, dialogis dan monologis. Dialogis, bertatap muka dengan jumlah orang terbatas setiap hari. Dan monologis terjadi di saat Malam Keakraban dengan jumlah orang tak terbatas.
Tim kampanye dan pemenangan Paslon nomor urut 5 ini memang cerdik dalam hal mengumpulkan massa dalam jumlah banyak tanpa mengeluarkan uang transport untuk mereka.
Kenapa? Karena setiap Malam Keakraban tersebut yang rata-rata dikunjungi 300 orang masyarakat di kelurahan setempat cukup yang ditampilkan sebagai magnet adalah dengan menyugguhkan hiburan Kim. Jenis hiburan ini amat digandrungi masyarakat tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Nah, disaat orang sedang ramai ketika itulah Paslon ini menyampaikan visi misinya. Kalau untuk berjualan itu memang di tempat orang ramai, kata ekonom. Istimewanya, ketika Paslon ini menyampaikan visi misinya selalu didampingi pengurus KAN (Kerapatan Adat Nagari) dari nagari-nagari yang ada di Kota Payakumbuh, 10 kenagarian. Juga dari ormas lainnya.
Empat primadona program pro rakyat dari Paslon ini menjadi daya tarik tersendiri masyarakat karena menyangkut persoalan keseharian yang mereka alami dan rasakan, seperti biaya pendidikan anak-anak mereka, persoalan pupuk bagi petani, permodalan bagi pelaku UMKM, masalah kesehatan bagi masyarakat umum.
Disamping itu, Paslon ini juga tahu persis persoalan dan potensi masing-masing kelurahan, karena pola kampanyenya yang sehari bersama masyarakat.
Setiap hari, Paslon ini mengawali kebersamaannya dengan masyarakat dengan shalat subuh berjemaah di masjid atau mushalla di kelurahan setempat. Setelah itu sarapan dan ngopi pagi di kedai-kedai kopi. Skedul ketiganya baru mengelilingi wilayah di kelurahan tersebut untuk melihat dari dekat kondisi riilnya di kelurahan yang bersangkutan. Intinya mendengar dan menampung aspirasi mereka. Durasi waktu yang terpakai pada fase ini adakalanya sampai sorenya.
Dari pengamatan penulis, Paslon setiap hari pada setiap kelurahan berintegrasi dalam silaturahim tanya jawab secara formal dan non formal tidak kurang dengan 250 orang.
Kemudiam satu hal lagi yang istimewa, khusus Calon Wali Kota YB Dt. Parmato Alam selalu tidur di rumah warga di kelurahan yang dituju setiap harinya. “Demi Untuk Payakumbuh Menyeluruh, ambo nginap di rumah warga setap malam. Alhamdulillah urang rumah ambopun ikhlas dan mengijinkan,” jelasnya mengawali setiap akan menyampaikan visi misi nya.
Ada beberapa faktor yang melancarkan integrasi dan silaturrahim sehari bersama masyarakat bagi YB Dt. Parmato Alam. Pertama, namanya sudah begitu hapal oleh masyarakat, termasuk akar rumputnya. Karena semenjak 10 tahun belakangan, ia selalu hadir tatkala ada masyarakat yang meninggal dunia. Begitupun ada masyarakat yang baralek. Minimal, papan bunganya selaku dikirim dan terpajang di lokasi yang ditimpa musibah dan atau di tempat yang pesta.
Faktor lain, YB Dt. Parmato Alam banyak menjadi ketua organisasi, disamping Ketua DPD Golkar. Organisasi lain yang ia pimpin, seperti LKAAM Kota Payakumbuh, Forum LPM Kota Payakumbuh, Kormi Kota Payakumbuh, Ketua Pengcab PBSI Kota Payakumbuh dan lainnya. Jadi, aksesnya ke setiap kelurahan itu tanpa kesulitan. Artinya ia tidak memulai dari nol lagi.
Yang pasti, metoda kampanye yang diterapkannya itu jelas membutuhkan kebugaran pisik yang prima. Terlihat hingga saat ini, setelah hari yang ke-46 kampanyenya, kebugaran pisik Paslon yang sama-sama “badagok” alias kekar itu masih oke-oke saja.
Terakhir, pengamatan penulis hanya Paslon nomor urut 5 ini saja yang berani teken kontrak politik dengan masyarakat pada setiap kelurahan. Bahasa mereka, penandatanganan Komitmen dengan Masyarakat Kelurahan. (wba)