Pessel

Kondusifitas Kamtibmas di Pessel Bisa Terganggu Apabila Bagi-bagi Sembako Tetap Berlanjut

Painan, PilarbangsaNews.com, —

Kenapa harus malam dan kenapa dibagikan menjelang hari H pencoblosan. Bagaimana kalau dibagikan setelah hari pencoblosan? Apakah ada yang akan mati kelaparan? Kalau sembako itu tidak dibagikan?

“Kalau memang ada yang akan mati kelaparan, bantuan sembako itu pantaslah didistribusikan sesegera mungkin, demikian pendapat Darwiandi SH MH, mantan Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan ketika dimintakan komentarnya oleh PilarbangsaNews.com, terkait ada mobil pembawa sembako yang dicegat warga di Simpang Batu Hampa, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumbar, Senin dini hari sekitar pukul 13:30 WIB.

Pemilik atau penyumbang sembako bisa saja berdalih, bahwa baru sekarang lah munculnya niat untuk berbagi. Apakah dilarang?

Bagaimana lidah ini pintar berkilah anak SD pun sudah paham bahwa pasti ada tujuan yang berkaitan dengan pemilihan itu.

Jadi, menurut Darwiandi, tidak ada lagi alasan yang bisa digunakan untuk pembenaran dari tindakan bagi2 sembako menjelang hari pencoblosan ini.
Apalagi Himbauan Mendagri tgl 13 Nov 2024 sudah cukup jelas, agar menunda penyaluran berbagai bentuk bansos dlm masa menjelang hari pencoblosan tgl 27 Nov 2024.

Begitu juga Peraturan PKPU No. 13 tahu 2024 juga melarang menjanjikan, memberi sesuatu berupa uang atau barang untuk memilih salah satu paslon.
Bahkan agama pun lebih tegas lagi, bahwa yang memberi sogok dan penerima sogok masuk NERAKA.

Sebagai warga negara yang taat hukum mestinya dengan adanya UU yang mengatur tentang praktek politik uang yang dipertegas adanya sanksi Agama, apakah kita masih mencari cari alasan untuk tetap melakukan hal yang haram dalam pesta Demokrasi ini.

Atau kita baru berhenti apabila sikap tegas dari institusi dalam hal ini kepolisian dan bawaslu melaksanakan kebijakan atas nama menjaga kondusifitas Kamtibmas?

Kalau kita lihat fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat, sepertinya,, atensi pak Kapolres Pessel sudah patut kita harapkan.

Pemilu kepala daerah adalah pesta demokrasi, sebagai sebuah pesta harus kita sambut secara gembira tidak saling curiga saling intai, jika dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan mejadi komplik horizontal yang mengganggu Kamtimas di Pesisir Selatan.

Atau menunggu dulu ada korban jiwa atau korban luka luka akibat komplik baru aparat kepolisian melarang pembagian sembako itu? (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *