Penjelasan KPU Riau Jelang Pilkada 2024, Rusidi : Kami Siap Lahir dan Batin
Pekanbaru, pilarbangsanews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menggelar Konferensi Pers terkait persiapan pemungutan dan penghitungan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau tahun 2024.
Ketua KPU Riau, Rusidi Rusdan kepada seluruh insan pers di media elektronik, media cetak, dan media online pada Selasa, 26 November 2024 mengatakan terdapat beberapa isu yang penting disampaikan atau dipublikasikan.
Menurut Rusidi, hingga saat ini KPU Provinsi Riau berkomitmen siap lahir dan batin untuk melaksanakan serta menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah serentak diseluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Riau tepatnya pada Tanggal 27 November 2024.
“Hingga dengan saat ini hasil koordinasi dan monitoring secara langsung maupun via online untuk memastikan seluruh struktur KPU mulai dari KPU kabupaten/kota, PPK, PPS, sampai KPPS, telah dalam keadaan siap sedia. Kami juga selalu menghimbau kepada seluruh petugas agar tetap menjaga kesehatan tubuh, dengan segera beristirahat selesai melakukan pengantaran form C pemberitahuan kepada masyarakat. Dan untuk persiapan TPS menjelang hari pencoblosan besok sudah hampir finalisasi dengan capaian 95 Persen,” jelas Rusidi.
Ia juga mengatakan terkait kesiapan logistik bahwa diseluruh Kabupaten/Kota dipastikan sudah tiba disetiap KPPS masing-masing, dengan pengawalan oleh pihak pengamanan dari TNI/Polri diwilayah hukum daerah setempat yang diawasi langsung oleh pihak Bawaslu.
“Kita sudah mengantarkan logistik tersebut dengan melakukan empat gelombang, yakni pertama di tanggal 23 November lalu kotak dan surat suara serta logistik lainnya diberangkatkan lebih awal khususnya di daerah-daerah sulit dijangkau, seperti di Kampar Kiri Hulu melalui perairan serta daerah Indragiri Hulu di Batang Gangsal,” ujar Rusidi.
“Serta pada kondisi daerah dalam kategori sedang juga telah kita berangkat logistik pada tanggal 24 November yang semuanya dengan pengawalan TNI/Polri yang ketat secara transparan dan akuntabel serta melibatkan seluruh stakeholder. Hingga kemarin tanggal 25 November juga telah kita sebarkan seluruh logistik khususnya diwilayah yang relatif dekat dan terjangkau. Keseluruhan logistik tersebut kita transit di suatu tempat yang dijamin aman dan terjaga,” imbuhnya.
Untuk menjaga keutuhan dan kebersihan kotak suara, pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Bawaslu Riau ini menjelaskan terdapat tiga lapisan dari plastik agar terhindar dari kerusakan, mengingat situasi cuaca hujan yang tidak terduga atau kejadian lainnya.
“Namun apabila dijumpai kotak suara yang rusak atau kejadian yang mengakibatkan kerusakan, maka akan kita ganti dengan yang baru. Tapi sampai dengan sekarang kita belum mendapatkan laporan tentang kerusakan tersebut, kondisinya masih ready,” jelas Rusidi.
Ia juga memberikan penjelasan tentang pendataan Surat C Pemberitahuan untuk pemilihan diseluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Riau sekitar 4.827.022 jiwa yang akan diantarkan oleh petugas, dengan jumlah lebih kurang 11.000 TPS.
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat yang khususnya para pemilih, apabila pada jam 17.00 hari ini belum juga menerima surat C Pemberitahuan belum diberikan, silahkan masyarakat datangi anggota KPPS untuk segera diberikan surat tersebut,” ujar Rusidi.
“Pada esok waktu pemilihan apabila ada masyarakat yang tidak membawa surat C Pemberitahuan atau ketinggalan, bisa langsung ke TPS bawa e-KTP sebutkan nama serta sampaikan no urutannya sesuai dengan DPT yang telah terdaftar dan tercatat,” tambahnya.
Terakhir sebagai Ketua KPU Provinsi Riau, Rusidi Rusdan menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran KPU Kabupaten/Kota di Provinsi Riau untuk menyelenggarakan tahapan pemilihan sesuai dengan prosedur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta juknis KPU RI No.1774 tahun 2024.
“Kami akan bertindak tegas jika ada anggota kami yang bekerja tidak sesuai prosedur pemungutan dan perhitungan suara, mohon disampaikan kepada kami. Tapi jangan informasi yang kami terima merupakan suatu fitnah tidak sesuai dengan fakta dan kesalahannya, karena saya tidak menginginkan petugas KPU dijadikan kambing hitam atau masuk dalam politik kotor,” tutupnya. (*)
Penulis : Mirza Yamoli