Artikel

NEW NORMAL BUKAN ABNORMAL (oleh; Romy Sastra)

Pilarbangsanews.com

Kondisi New Normal kekinian dari suatu persoalan kehidupan berbangsa bernegara, bahkan dunia adalah perjalanan kausalitas di garis takdir kepada alam. Di sesi kelas zoom meeting DSJ semalam jam 20:30 tanggal 28 Mei 2020 sampai selesai, dipandu narasumber Riri Satria sangat menarik disimak.

Ada tiga persoalan atau faktor seleksi alam pada peradaban manusia terjadinya kondisi New Normal, narasumber:

1. Wabah penyakit
2. Bencana alam, dan
3. Perang

New Normal bukan Abnormal, New Normal kekinian bukan berarti terjadi dari Abnormal, akan tetapi New Normal saat ini yang dihimbau oleh pemerintah adalah suatu pengkondisian dari keadaan darurat beralih ke jenjang aman dalam tahap memulihkan situasi yang memungkinkan. Ini mesti dilakukan, mengingatkan kondisi pada suatu kenyataan mengatasi akan terjadinya Abnormal masal di kemudian hari dalam arti kata kecemasan yang berlebihan menimbulkan depresi di tengah-tengah masyakarat, sehingga akan terjadi perilaku menyimpang (gelap mata / kriminal) dari kondisi genting daripada persoalan suatu waktu terjadi. Jadi, New Normal adalah suatu pilihan training ke kondisi normal total pada musibah pandemik covid-19 saat ini.

Covid-19 atau virus corona ini bukan suatu wabah baru di dunia. Betapa Tuhan pengasih mengabulkan permintaan iblis menciptakan marabahaya serta penyakit, dan tentu ada obatnya. Meski penyakit itu dikarenakan atau sababbiyah dalam perjanjian azali antara iblis dengan Khalik sebagai objeknya manusia di muka bumi, akan terjadinya suatu bala hingga kehancuran. Setiap persoalan akan menjadi renungan, ada sisi hikmah di sebalik tragedi, kita diajarkan waspada berbenah dan mengajak kita sadar pada sesuatu akan menimpa. Kita menjaga kebersihan dan lebih mendekatkan diri kita pada sang Khalik (takwa).

Salah satu New Normal seperti perang. Perang dalam hal ini dapat ditinjau dari banyak perspektif, akan tetapi tulisan ini akan meninjaunya dari perspektif psikologi kepribadian dan kesadaran yang muara awalnya adalah pada diri. Perang yang terjadi saat itu sangat kejam, di sisi perang umat merindukan kedamaian, ketenangan, dan ketentraman. Maka, terciptalah makna kekerabatan antar bangsa (PBB).

Banyak pertanyaan yang hadir, contohnya munculnya Bencana Alam, semuanya menjadi iktibar. Bagaimana bencana alam itu terjadi? ya, sudah tentu diakibatkan oleh ulah perilaku manusianya yang tak lagi bersahabat dengan alam. Hal ini menunjukkan bahwa tatanan perilaku manusia sangat terikat dan menyatu selain dengan Tuhan, pribadi dan juga dengan alam, maka haruslah dimunculkan aspek kesadaran diri dari masing-masing kita untuk dapat memahami dan memaknai kejadian alam yang menjadi perang pandemi covid saat ini dengan aspek yang mengikat tersebut.

Jika kita lihat dari sudut pandang teori kesadaran Howkins, maka sudah seharusnya manusia sebagai perilaku di muka bumi ini harus memiliki pemahaman diri dengan kesadarannya. Mengapa harus demikian? Karena telah disebutkan di atas alasannya, tentang persoalan materi tiga di atas.

Diri akan teresonansi jika dalam hal ini masing-masing individu sebagai pribadi dapat melakukan kesadarannya, sebab akan dapat melahirkan kesadaran kolektif, yaitu vibrasinya akan sampai kepada Tuhan, alam dan masing-masing pribadi individu.

Lantas bagaimana imbasnya? Sudah dapat dipastikan secara keseluruhan akan merasakan makna positif dalam menjalani kehidupan selanjutnya dengan segala kondisinya.

Terkait dengan perangpun tentunya akan usai dari resonansi yang terjadi. Individu akan kembali pada kesadaran diri untuk menjemput kemurnian jiwa yang selalu patuh dan tunduk hanya pada sang Khalik penguasa alam dengan kesadaran diri yang murni dan sejati, hasil akhirnya alam pun mendapat imbas positif dari perilaku kesadaran kolektif manusia. Dan yang pasti perang dalam diri akan hilang seiring dengan munculnya kesadaran diri. Lett’s go !!

Jakarta, 29 Mei 2020
Foto diatas adalah foto penulisnya, asli putra Bayang menetap di Jakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *