Shalawat Dulang Meriahkan Acara Tamat Tarawih Nagari Taratak Sungai Lundang
Taratak Sungai Lundang, PilarbangsaNews
Group selawat dulang Panah Arjuna Singgalang Padang Panjang dan Badai Tornado Sicincin Padang Pariaman memeriahkan acara tamat tarawih bertempat di Mesjid Darul Qadim Kenagarian Taratak Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (16/05) malam.
Nampak hadir Wali Nagari Taratak Sungai Lundang Hadis Hermanto Dt. Rajo Nan Sati, Ketua KAN Taratak Sungai Lundang Syahrul MA Datuak Putiah, Ketua Bamus Nagari Adisman serta anggota, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, pemuda serta Bundo Kandung dan ratusan masyarakat nagari Taratak Sungai Lundang.
“Walaupun suasana hujan tidak menghalangi masyarakat untuk hadir, mudah mudahan acara ini memberi berkah hendaknya,” kata Buya Adpelita Ketua Mesjid Darul Qadim Taratak mengawali sambutannya.
Adpelita juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan acara tamat tarawih tahun ini. “Terima kasih karena telah menyumbangkan tiga ekor kambing untuk kelancaran acara ini,” ujar Adpelita.
Wali Nagari Taratak Sungai Lundang mengapresiasi kegiatan shalawat dulang yang diadakan dalam rangka tamat tarawih tahun 1442 H. “Atas nama pemerintah nagari memberikan apresiasi atas pelaksanaan acara ini mudah-mudahan acara berjalan lancar dan sukses,” ucap Hadis Hermanto Dt Rajo Nan Sati.
Sebagai acara yang berbasis dari masyarakat, kata Hadis Hermanto, ia berharap acara selawat dulang ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menggalang dana pembangunan mesjid. “Jadikan acara ini sebagai ajang menggalang dana untuk pembangunan mesjid,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua KAN Taratak Sungai Lundang mengatakan bahwa acara tamat tarawih merupakan kegiatan rutin secara turun temurun yang diperingati pada bulan Syawal pasca pelaksanaan puasa ramadhan. Acara diisi dengan pertunjukan kesenian yang bernuansa islami yakni shalawat dulang.
“Shalawat dulang adalah sastra lisan Minangkabau bertemakan Islam. Sesuai dengan namanya, Shalawat dulang berasal dari dua kata yaitu shalawat yang berarti shalawat atau doa untuk nabi Muhammad SAW, dan dulang atau talam, yaitu piring besar dari Loyang atau logam yang biasa digunakan untuk makan bersama,” ungkap Syahrul Datuak Putiah.
Sebagai acara yang menampilkan kajian Islami, Syahrul meminta kepada masyarakat agar acara ini bukan hanya di lihat dari segi hiburannya saja akan tetapi mengambil pesan-pesan syariat Islam di dalamnya.
“Kalau hanya dari segi lagunya saja barangkali penyanyi lebih baik dari shalawat dulang,” tutur Ketua KAN ini.
Ketua KAN juga meminta kepada pemerintah nagari, niniak mamak, alim ulama dan pemuka masyarakat agar tetap melestarikan kegiatan ini. “Menjadi wajib hukumnya bagi kita untuk melestarikan tradisi ini, apalagi tradisi tersebut bercirikan Islam. Yang sudah ada kita jaga agar tetap lestari, yang hilang mari sama- sama kita bangkitkan,” tutup Syahrul Dt Putiah.
Penampilan kedua group shalawat dulang tersebut cukup atraktif. Diiringi tabuhan pada ‘dulang’ yaitu nampan kuningan yang bergaris tengah sekitar 65 cm, kedua group mempertunjukkan kebolehannya. Kekhusyukan penonton yang sebagian besar bapak dan ibuk-ibuk ini menambah semarak acara tamat tarawih yang digelar setiap tahun ini.
Di sela pertunjukan shalawat dulang, acara diisi dengan pelelangan apik (singgang) ayam. Dipandu oleh MC kondang nagari Taratak Afrizul, acara tersebut berlangsung apik dan penuh kebersamaan. Dari acara lelang apik (singgang) ayam dan sumbangan masyarakat terkumpul dana Rp7.500.000. Acara ditutup dengan doa dan makan bersama dipimpin oleh alim ulama setempat. (Arul)