Kuliner

Kupi Batigo Taluak Buo, Tempat Healing dan Ngopi Serasa Di ‘Privat Island’

Padang, PilarbangsaNews

Kesan berbeda terasa kental saat singgah ke tempat Kupi Batigo Taluak Buo. Coffeshop yang terletak di pinggir kota Padang tepatnya di Kampung Teluk Buo, Bungus Teluk Kabung ini memiliki konsep perpaduan suasana pantai dan perbukitan yang mempesona.

Coffeshop di Pantai Teluk Buo ini berlokasi di gerbang PLTU Teluk Sirih yang masih asri dengan suasana kampung nelayan dengan pantai yang indah dan tidak dalam.

Hari itu, Jumat (18/2) penulis bersama keluarga mengunjungi tempat viral ini, pertama datang kami di suguhi minuman andalannya yakni kopi susu aren yang pas sekali dinikmati dengan angin sepoi-sepoi pantai.

“Saat melihat di IG, spot nya keren-keren sekali membuat kami jadi penasaran dan ingin merayakan ulang tahun bersama keluarga, Pelayanan sangat rekomended sekali membuat kita serasa di privat island,” ucap Lulu yang saat itu berulang tahun.

Owner Kupi Batigo Taluak Buo, Yulviadi menyebutkan selain spot-spot instagramabel ada lagi kolam hiu dan saat ini sedang mempersiapkan hutan mangrove 20 ha yang didukung CSR Pertamina.

“Selain tempat ngopi, Kupi Batigo Taluak Buo memiliki paket wisata minat khusus yang cocok untuk liburan keluarga seperti pondok penginapan, paket keluarga camping di dermaga kecil dan memancing , ada kolam hiu, juga dalam waktu bersama CSR Pertamina akan dibangun 20 ha hutan mangrove yang bisa dijadikan destinasi wisata alam baru,” ucap Yulviadi Owner sekaligus Direktur Eksekutif Unsur Pelaksana Badan Promosi Pariswisata Daerah (BPPD) Sumbar.

Sementara itu Kapten, Pengelola Kupi Batigo Taluak Buo menyebutkan pengunjung akan ramai pada weekend dan Ia bersama Novi akan memberikan pelayanan maksimal untuk kepuasan pengunjung mulai dari kenyamanan hingga kuliner seafood dengan citarasa autentik.

“Menu spesial seafood yang kita siapkan adalah, olahan remis (kerang) dari Pantai Teluk Buo. Dan, banyak lagi menu kuliner lainnya, seperti yang kami sajikan malam ini untuk pengunjung yang kebetulan sedang merayakan ulang tahunnya,” ucap Kapten Ketua Pokdarwis Taluak Buo sekaligus pengelola Kupi Batigo Taluak Buo.

Fachri dari pihak CSR Pertamina juga mengungkapkan pihaknya sedang berkolaborasi dengan pokdarwis, pengelola pariwisata dan masyarakat di Taluak Buo untuk mengerjakan program hutan mangrove seluas 20 hektar.

“Kami sudah mulai sejak tahun lalu mengerjakan program ini, mengajak seluruh masyarakat dan pelaku pariwisata, pokdarwis dalam pengelolaannya nanti dengan anggaran sekitar Rp200 juta. Dalam mangrove itu wisatawan bisa berkeliling dengan perahu nelayan, dari situ nelayan juga bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari sewa perahu tersebut, Disana juga ada museum mangrove dan pembibitan mangrove, insyaallah tahun ini kami maksimalkan juga,” tutur Fachri.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui wisata mangrove dengan ikut memberdayakan istri para nelayan membuat produk dari olahan mangrove seperti selai mangrove, rakik mangrove, sirup mangrove dan olahan teri. (Cok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *