Tambang Galian C Ditutup, Progres Pengerjaan Jalan Nasional Lambat? “Ngaco Itu Alasannya”
PILARBANGSANEWS. COM. PAINAN,– Bupati Pesisir Selatan. Hendrajoni membantah keras kalau kebijakannya menghentikan sementara operasi 5 Perusahaan tambang galian C di Kanagarian Tambang Salido Ketek, Kecamatan IV Jurai, berdampak terhadap proses pengerjaan proyek jalan Nasional di Pesisir Selatan.
“Itu tidak benar. Itu akal akalan, jika benar itu menjadi keluhan kontraktor, dia main main dengan saya, ngaco itu namanya si satker itu. ” kata Hendrajoni menjawab Pilarbangsanews.com, Minggu (15/7) terkait adanya pernyataan dari seorang bernama Agung Satker Pelabaran Jalan Nasional di Pesisir Selatan.
Seperti yang diberitakan media Online klikPositif.com, Satker pelebaran jalan nasional tersebut, Agung mengatakan, kontraktor pelaksana saat ini terkendala material dampak dari diberhentikannya tambang menjadi pemasok material untuk jalan nasional itu.
Akibat terkendala bahan meterial, kontraktor tidak dapat mengerjakan proyeknya.
Warga masyarakat diruas jalan yang berada di Kanagarian Taratak Surantih, melakukan aksi tanam pohon pisang ditengah jalan. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai salah satu bentuk protes setelah melihat dan merasakan kondisi jalan yang belum kunjung diaspal berbulan bulan lamanya menimbulkan volume debu yang banyak sehingga mengotori rumah penduduk disana, kata Agung seperti yang dikutip kepada wartawan klikPositif.com.
Baca juga;
Terkait dengan adanya aksi tanam pisang itu, Bupati mengatakan, bukan karena dia menghentikan tambang galian C itu, tetapi yang menjadi alasan bagi warga melalukan protes dengan cara tanam pisang ditengah jalan karena kontraktor lambat mengerjakan jalan yang sedang dikerjakannya. Jalan itu sudah berbulan bulan, progres pengerjaan jalan tak kelihatan. Sementara volume debu mengakibat udara disana tercemar debu tebal dan sangat parah.
Lambatnya progres Pekerjaan proyek jalan Nasional di Pesisir Selatan, menurut anggota DPRD Pesisir Selatan, Saidal Masfiuddin, bukan karena adanya kebijakan Bupati Pessel menghentikan 5 perusahaan tambang beroperasi di Kecamatan IV Jurai, tapi faktanya dilapangan jalan yang ditanami pisang itu karena pihak kontraktor sudah berbulan-bulan lamanya mengerjakan tidak kunjung ada kemajuan.
“Aneh kalau ada yang mengatakan, Bupati menghentikan perusahaan tambang beroperasi belum cukup 15 hari ini, sementara warga mengeluh telah berbulan-bulan, itukan aneh jika kebijakan Bupati menghentikan tambang dijadikan alasan oleh kontraktor terlambat mengerjakan proyek ,” ujar Saidal Masfiuddin.
Foto sanak H Saidal Masfiuddin SH
Saidal Masfiuddin mengatakan, sebenarnya kalau pihak kontraktor ingin menyelesaikan jalan itu satu pekan bisa selesai. “Lagian stok bahan meterial di basecamp kontraktor masih banyak kelihatannya,” kata Saidal Masfiuddin yang dulu pernah jadi pengusaha kontraktor jasa bangunan dan jalan dan belasan tahun jadi ketua Gapensi Pesisir Selatan.(YY)