.

Surat Untuk Mama..

Mama yang sangat aku hormati…., Mama lagi dimana dan sedang mengapa ? Apa Mama sudah makan siang? Mungkin belum ya ma. Saat ini pasti Mama tak punya uang untuk beli makanan. Tapi walupun mama tidak punya uang,  nanti mudahan-mudahan ada tetangga sebelah kamar kontrakan Mama yang ngasih makanan buat Mama. Aku yakin Mama tak akan mati kelaparan, kebaikan dan pandainya Mama bersosialisasi selama ini dengan sesama teman kontrakan Mama tak akan pernah bisa mereka lupakan. Mama dikenal sebagai manusia berhati lembut dan penolong diantara sesama teman Mama. Bagi Mama biarlah isi dompet Mama kosong daripada harus melihat anak tetangga yang berhenti sekolah lantaran tak bayar SPP. Apalagi kalau melihat fakir miskin meminta minta Mama tidak hanya memberi urang seribuan tapi Mama suguhi mereka dengan sepiring nasi lengkap dengan lauknya.

Mama.., Aku disini sehat sehat saja, ku harap Mama disana begitu juga hendaknya, aku yakin saat ini tubuh Mama pasti masih lemah habis melahirkan aku. Namun rasa lemah itu hilang karena lebih mendominasi rasa sedih yang selalu menyelimuti pikiran Mama, tak usah Mama pikirkan tentang nasib diriku. Pilihan Mama menitip aku di rumah seseorang sudah sangat tepat.     Aku dirawat seperti ibu ini merawat baby beliau sendiri. Tidur pun aku bersama ibu dan bapak di tempat sofa yang sama Mama dikamar beliau. Pokoknya tentang diriku jangan Mama pikirkan. Biarlah orang mengatakan aku anak yang dibuang, mereka hanya bisa ngomong. Mereka tidak mengetahui secara pasti apa alasan Mama menitipkan aku d rumah ibu titipan ku itu. Mereka hanya bisa menyumpah serapah, tanpa mengetahui alasan sesungguhnya. Dan aku bukan anak yang dibuang tapi aku adalah anak yang dititipkan kepada orang lain agar aku bisa  tumbuh dan berkembang sebagai seorang manusia yang terhormat. Begitu kan tujuan Mama menitipkan aku di rumah yang sekarang ini tempat  aku diasuh.

Sejak Mama menitipkan aku di rumah ibu yang berhati malaikat ini. Setiap hari aku dikunjungi oleh seorang Ibu beranak 3, nama ibu itu dipanggil Meme. Aku disuruh memanggil beliau dengan sebutan Mama. Setiap Mama meme mebesuk aku, aku selalu digendong, disusui dengan mimik botol,  kalau aku pipis atau be-ol Mama meme yang menukar pempers. Mama meme baru mau meninggalkan aku apabila aku sudah pulas di pangkuannya. Mama Meme ini baik sekali orang nya beliau mau merawat dan membesarkan aku, keinginan itu sering  beliau bisikkan kepada ku dan aku diberi nama oleh mama Meme dengan panggilan RAJA. 
Tapi Mama Meme tidak bisa merawat dan membesarkan aku lantaran tersandung  aturan dan persyaratan sebagai orang tua asuh tidak dimiliki beliau.

Dua hari yang lalu status ku sudah menjadi anak negara, setelah pihak kepolisian menyerahkan aku secara resmi ke Depsos. Kini aku dititipkan ditempat yang aman tanpa boleh dipublikasikan dimana aku berada. Sebab kalau ada yang pasangan suami istri yang ingin mengadopsi aku, boleh langsung ke Depsos dan penuhi persyaratan yang telah ditentukan terkait adopsi ini.

Banyak pasangan suami istri ingin mengadopsi aku, Mama pasti tahu, karena bisa diketahui melalui pemberitaan di media, tapi sampai saat ini belum ada yang mengurus segala sesuatu diperlukan terkait adopsi itu.

Bagiku siapa saja yang akan merawat aku, aku siap saja mam. Aku siap menjadi anak yang baik dan penurut dan sayang pada orang tua yang membasar aku. 

Aku masih ingat ketika Mama pagi-pagi buta membisikkan keteliga  ku agar aku jangan jadi anak yang cengeng dan suka menangis, harus tahan menghadapi kondisi terburuk sekalipun.

Mama… Jangan lupa dan jangan sampai Mama alfa mendoakan keselamatan dan kesuksesan untuk anak Mama ini. Insya Allah Mama… Jika besar aku akan berusaha menjadi seorang mubaligh yang dapat menerangi kehidupan beragama bagi umat manusia dimana aku berada. Begitu kan harapan Mama jika aku besar nanti. Pesan dan harapan Mama itu akan aku wujud nantinya. Insya Allah.

Sekian dulu Mama… 
Salam santun dari anakmu….RAJA.

   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *