Kami Bukan Anak Gampang….
Pilarbangsanews.com,-
Ceritanya begini; dua orang bayi, sama sama tidak dikenal orang tua mereka. Seandainya kedua bayi itu bisa berkomunikasi dengan surat, mungkin isinya kira kira begini. Silahkan anda baca;
Adiku Putri yang cantik…
Saat ini adek lagi di RSU Ahmad Muchtar Bukittinggi ya dek? Abang harapkan adek disana baik baik saja, sehat dan tidak jadi seorang baby yang penangis seperti abangmu.
Apakah adik disana sudah mimik botol? Kalau Abang sudah dek, tadi pagi sebelum adzan subuh Abang bangun, ibu tempat Abang dititipkan mebuatkan Abang sebotol mimik. Ludes Abang minum tak bersisa. Pengen nambah lagi, tapi kata ibu pri tempat Abang dititipkan, jika mimik gak usah banyak banyak, nanti bisa obesitas (kegemukan) tidak baik bagi kesehatan.
Dek boleh Abang bertanya? Apakah adek dendam nantinya pada Mama adek yang telah membungkus adek dengan kain ala kadarnya kemudian dimasukkan dalam kantong plastik hijau dan ditaruh di tumpukan kayu dirumah warga di Baso Agam itu?
Adek tak boleh dendam, sebab sekejam apapun tindakan Mama kita terhadap kita, beliau harus kita hormati, disantuni dan jangan sekali-kali mengucapkan kata “Cis” apalagi membentak mereka seandainya nanti beliau hidup bersama kita.
Masih untung Mama adek tidak menggugurkan ketika adek masih dalam kandungan. Coba kalau beliau gugurkan, ayo gimana? Pasti adek tidak sempat sampai ke RSUAM itu, dipangku, dipeluk dan disayang-sayangi oleh para suster dan tenaga medis disana.
Kita terima nasib peruntungan kita ini dek dengan penuh optimistis, ini adalah dinamika kehidupan yang dikatakan sebagai takdir itu. Adek harus tahu bahwa takdir itu Allah menorehkan untuk kehidupan kita dek, karenanya kita tidak perlu meratapi takdir dan jangan sampai malu kalau nanti sudah besar ada orang yang bilang kita ini anak gampang.
Kita harus selalu memiliki semangat untuk mengekspresikan diri jangan sampai terpuruk lantaran latar belakang masa lalu. Jika nanti ada yang membully kita sebagai anak gampang, biarkan saja. Sebab kita ini adalah bayi bayi yang sama dengan mereka dulunya, lahir ke dunia tanpa dosa bak kertas putih. Hal yang terpenting yang harus kita cari adalah ridaNya Allah. Kemuliaan itu adalah milik Allah, manusia hanya menerimanya, sewaktu waktu kehinaanpun akan bisa dirasakan setiap orang apabila Allah menghendakinya. Saat ini kita ditakdirkan hina dimata manusia tapi kedepannya siapa tahu, Allah yang memberikan kemuliaan kepada kita dunia dan akhirat. Insya Allah.
Dek.., Abang disini setiap hari ada yang lihat, berganti ganti orangnya, ingin mengadopsi Abang. Setiap mereka yang datang selalu mengendong Abang, tapi sampai sekarang Abang masih belum ada yang mengadopsi. Abang masih tinggal bersama ibu pri yang ditunjuk oleh dinas sosial. Bagi Abang terserah saja siapa yang mau ambil Abang sebagai anak angkatnya. Kalau adek disana bagaimana? Apakah juga sudah tercatat sebagai anak negara?
Oh, ya, Abang lupa pastilah kita ini berstatus anak negara sebab orang tua kandung kita tidak dikenal dan kata orang kita bayi yang dibuang.
Kita bukan dibuang dek, sekali lagi kita bukan bayi gampang atau bayi yang dibuang tapi kita adalah bayi yang dititipkan oleh Mama kita yang tercinta….
Mama…….. Mama… Ini kami Mama… Doakan kami ya Mama, kami yakin do’a MU akan tetap diijabah Allah untuk anakmu….
Okey dek sekian dulu.. Abang lagi eek nih….
Wassalam
Abangmu Raja..
(YY)