Apa Saja Baru Hasil Pembangunan Selama Hendrajoni Jadi Bupati Pessel??
PILARBANGSANEWS. COM. BATANG KAPEH,—
Maaf pak YY sekali-sekali tolong media pilarbangsanews.com ktitisi kerja Bupati Pessel apa yang sudah dilakukan selama dua setengah tahun ini belum ada kelihat coba di lihat segi ekonomi masyarakat tidak ada perubahan, infrastruktur semangkin parah aja, Bupati sibuk dengan pencitraan dengan Penghargaan segudang tapi tidak ada dampak positif ke masarakat saya hampir setiap hari dapat laporan dari masyarakat keluhan tentang Bupati apa lagi Sepak terjang Istrinya. Kita sebagai media ini harus menyampaikan ke masyarakat walaupun itu pahit itu sebenarnya jati diri jurnalis maaf pak YY ini sebagai keluhan saya sebagai Junior dari pak YY sdh senior di bidang ini, selalu sayab sampaikan ke teman teman yang saya pegeng dalam hudup ini punyo prinsip dan idealis itu tidak bisa ditawar.”
Demikian pesan tertulis diatas barusan saya terima. Awalnya saya tidak akan merespon pesan itu dalam bentuk tulisan yang saya tayangkan di media Pilarbangsanews.com, ini, tetapi setelah saya baca dua x, tumbuh keinginan saya untuk menelisik, apa benar Bupati PESSEL sekarang dijabat oleh Hendrajoni tidak punya prestasi apa apa? Apa benar infrastruktur semakin parah? Apa benar istrinya Lisda Rawdha asyik dengan pencitraan dan menggaya–gaya mati karancaan?
Sayang sekali dalam pesan itu saya tidak diberi informasi jalan yang semakin rusak parah itu.
Ow..baru ingat mungkin infrastruktur (jalan raya) yang bertambah rusak parah itu jalann yang di Surantih, diberitakan oleh salah satu media On Line. Diberitakan jalan tersebut kini bak sawah habis dibajak. Kini oleh warga ditanami dengan pohon pisang.
Kalau sudah tahu seperti dibajak luluaknyo lah rancak , kenapa ditanami pisang, harusnya ditanami padi lah nan rancak… Hehehehe.. Protes dan kekesalan yang ditembak melenceng dari bidikan, sehingga tak mengena sasaran.
Jalan yang rusak tadi ketika dikonfirmasi kepada Era Sukma Kepala Dinas PU Kabupaten Pesisir Selatan, tahun ini sudah masuk dalam item proyek yang akan dikerjakan. Tinggal menunggu pelaksanaan proyek habis tahun anggaran yang sedang berjalan.
Lantas, tepatkah apabila infrastruktur yang rusak sekarang atau jalan yang belum diaspal menjadi kesalahan yang harus dipikul kepada Bupati Hendrajoni. Boleh saja begitu karena dia Bupsti Pessel dizaman now.
Tapi rasanya juga kurang fair, teman kita yang sudah 10 tahun jadi Bupati, 5 tahun jadi wakil Bupati, apakah bisa kita lupakan dan tutup mata dengan kinerjanya selama itu? Ow tidak, itu kemana pula pak YY melecengnya, kata anda mungkin begitu. Kalau tak boleh melenceng kenapa kita mencaracau baru 2,5 tahun sudah menvonis Hendrajoni tidak memiliki prestasi.
Aduh pak YY, dilaporin untuk bisa mengkritisi justru malah membela. Heheheh, begitu kan anda membatin membaca tulisan saya ini? Dibayar berapa pak YY oleh Bupati Hendrajoni??
Heheheh. Banyak uang Hendrajoni sudah mengalir ke rekening tabungan saya. Makanya dalam tulisan ini saya ini rada membela.
Meski saya kenyang disuap Hendrajoni (jika ada yang beranggapan seperti ini, janganlah suu’zdon, saya masih seperti yang dulu, masih idealis saat mengetik sebuah tulisan dan tak takut mengkritik Bupati Hendrajoni demi kelangsungan pembangunan di Pesisir Selatan ini.
Coba kita berfikir jernih, jangan lah marah dan sakit hati. Kita yang sudah lama dirantau jangan cepat cepat memberikan penilaian minus kepada Hendrajoni. Kalaupun dia banyak mendapat penghargaan, kenapa harus kita sebut penghargaan itu sebagai sebuah pencitraan. Apakah penghargaan itu diminta atau diberi?
Kalau diberi, salahkah yang menerima? Heheheh…
Terkait istri Bupati yang selalu mati kerancaan, mencitrakan diri. Juga menjadi sorotan dari teman saya dalam pesannya.
Aduuuuuuh. Memang dunia ini kebaikan dan keburubukan itu tak bisa dibedakan. Penilaian sangat dipengaruhi dan didasari oleh suka dan tidak suka.
Satu kali saya pernah bertanya kepada Lisda Rawdha, Lisda, itu ada orang bilang Lis, mati kerancaan, bagaimana kalau berbusana sederhana saja?
Apa jawabnya? kalau mengaya lai biaso biaso sajo nyo yah, kain dasar baju nan ambo lakekkan ndak pulo maha maha bana balinyo,
Cuma karano ambo ko lah rancak juo sajak ketek mako apopun yang dilakekkan jadi rancak nampaknyo.. Heheheh. “Bencada itu mah saya, ” jawabnya.
Upaya dia membentuk DMD membantu suaminya mensukseskan program bedah rumah di Pesisir Selatan, ternyata bagi mereka yang tak suka dinilai tak berarti. Belum lagi upayanya membuat Iven Iven yang kesemuanya dalam mempromosikan Pessel sebagai daerah sejuta pesona, itu hanya dianggap pencitraan belaka.
Lantas apa maunya? Apakah ingin istri Bupati duduk manis mangamek ngamek disaat suaminya memberikan kata sambutan pada acara helat pernikahan?
Disaat ada istri Bupati hanya bisa pamer gelang dan kalung intan berlian dan mutiara memimpin ibu ibu PKK, kita benci, disaat ada istri Bupati punya segudang kegiatan kita alergi..
Ya itulah dunia…
Tak perlu kau jelaskan kebaikan kamu, orang yang suka tak perlu itu, yang benci juga tak akan mengurangi rasa bencinya.
Lanjut aja Hendrajoni asal anda tidak korupsi. Aman mah…
Yuharzi Yunus