Kepri

Terduga Penikmat Sabu Di Natuna Meninggal Setelah Sehari Ditangkap Polisi



PILARBANGSANEWS. COM. NATUNA,Arifianto salah seorang  Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna, meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna, setelah sebelumnya ditangkap oleh polisi karena diduga korban adalah seorang penikmat   barang haram sabu, Jumat (5/1).

Sebelumnya dinyatakan meninggal, Arifianto digerebek sejumlah anggota satuan narkoba Polres Natuna, dikediamannya di Batu Ampar, hari  Kamis (4/1). 
Dari tangan tersangka,  Polisi mengamankan tiga paket sabu, bong (alat hisap sabu), lighter (mancis), serta dompet tersangka. Di dalam dompet ditemukan uang Rp 50 ribu, dan selembar uang asing lama (Real) yang diduga sebagai koleksi dompet.

Menurut informasi, Arifianto menjadi tersangka kasus nakoba sehingga kediamannya digerebek polisi hari Kamis.

Timbul pertanyaan kenapa Afrianto meninggal dunia? Sebab sewaktu tersangka digelandang ke kantor Polisi, kondisi fisik almarhum  masih kelihatan sehat. Sewaktu jenazah korban dimandikan dirumah duka  dari mulut tersangka penikmat barang haram itu  keluar darah.   

Untuk mengungkapkan sebab sebab kematian pegawai ASN Dinas Kesehatan Natuna ini, Polres Natuna menggelar konfrensi pers,  Sabtu (6/1/2018). 

Sebelumnya ada kecurigaan pihak keluarga, jika Arif meninggal usai mendapat kekerasan saat proses penangkapan.

Diakui oleh Kapolres,  saat penangkapan ada kontak fisik aparat di TKP. Tersangka awalnya dilindungi pihak keluarga. Keadaan tidak terduga, memang terjadi pemukulan (kepada tersangka).
Menurutnya pihak aparat tidak ada niat untuk mengambil jalan kekerasan itu sebelumnya. 
Namun karena situasi dan dinamika yang terjadi di lapangan upaya paksa bisa saja terjadi.

“Tapi kalau memang upaya paksa itu tidak sesuai aturan. Kami terbuka untuk umum, jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan,” tegasnya.

Nugroho mengatakan, dalam dinamika yang terjadi di lapangan saat penangkapan, anggota merasa terancam dengan perlawanan yang terjadi.  Disampiang Ada upaya untuk menghilangkan barang bukti oleh tersangka.

.

“Saat dibawa ke kantor polisi memang ada kendala kesehatan oleh tersangka, dimana yang bersangkutan kejang dan mulutnya mengeluarkan buih. Anggota membawa ke RSUD,” terang Nugroho.

 Korban meninggal di rumah sakit setelah dokter berupaya menyelamatkannya, namun Yang Maha Kuasa berhendak lain, korban menghebuskan nafasnya terakhir di RSUD Natuna,  sebelum ditangkap oleh keluarga korban dinyatakan sehat. (WS)

Sumber : Batam

.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *