Tahun Pilkada, Tahun Politik, Bukan Bagi Bagi Duit Tapi Menjual Program
PILARBANGSANEWS. COM. TALUAK KASAI
“Sekarang tahun politik. membuat saya bisa memaknai politik itu. Berbicara mengenai politik itu mudah, dimanapun bicara membahas bisa,
duduk di pinggir pantai di sebuah kedai pun jadi.
Berlama-lama saya disana. Tempat ini “hidup”. Energinya sungguh luar biasa. Seluruh topik jadi pembicaraan hangat. Bisa Tanpa teori apalagi metodologi secara ilmiah “Penguasa” forum, parameternya cuma satu …… “intonasi suara”.
Maota atau bicang bicang tanpa dipandu moderator, diskusi berlangsung. Dengan topik beragam. Semuanya jadi satu.
Satu dua orang akan fokus terhadap satu dua topik. Tapi itu hanya untuk sementara, karena pasti ada yang lain menjadi “pengacau” untuk mengacaukan topik tertentu.
Saya sangat menikmatinya.
Disitulah saya mempraktekkan apa yang disarankan oleh Raja Faisal : “Allah memberikan satu mulut, dua mata dan dua telinga, maka banyaklah kamu melihat dan mendengar”. Sambil minum “kopsteng” (Kopi Susu Setengah Gelas), saya jadi best hearer. Sangat antusias. Forum kala itu memposisikan saya sebagai “insan yang marginal”.
Ada kelucuan, keluguan, rasa ingin tahu yang besar hingga ingin menunjukkan posisi eksistensinya. Semua topik “dikupas tuntas” dengan baik menurut versi masing-masing. Tanpa metodologi ataupun teori apalagi moderator secerdas Karni Ilyas memandu acara Lawyer club , seluruh persoalan politik Indonesia (bahkan dunia nyata, dunia tak nyata mapun dunia maya), “seakan-akan” terjawab dalam diskusi ini.
Politik itu bukan membagi-bagikan uang, Melainkan membagi-bagikan ide, visi dan sejenisnya yang terlebih dahulu ditopang oleh rasa percaya yang tinggi dari publik/konstituen. Bila ini terjadi, maka demokrasi menjadi sehat. Kapan itu, kini berproses akan menuju kesana. Semoga… Mokasih.
Penulis: Andra Usmanedi, S.Pdi M.Pd. guru Honorer SMU 1 Batang Kapas, juga wartawan Pilarbangsanews.com. dan Tuo Kampung Taluak Kasai Batang Kapeh Pessel SUMBAR.
