Dharmasraya

“Sipencuri” Itu Dibunuh Ditusuk Tombak, Mayatnya Penuh Luka Dibiarkan Bergelimpangan

PILARBANGSANEWS. COM. DHARMASRAYA,–

Minggu pagi (25/3 ) jalan Jorong Muaro mau yang tadinya sepi tiba tiba mulai bergejolak, suara ribut dan bising mulai terdengar, semakin lama semakin banyak yang datang.

Anjing Anjing itu menyalak karena mencium ada bau si “pencuri” nun jauh disana. Mereka mendengar ada semacam operasi, sebuah oparasi tanpa ampun, personel dibenarkan melakukan tombak ditempat, tanpa dibarengi tombak peringatan.

Suasana mulai memanas, massa sudah semakin banyak berdiri dipinggir jalan mengepung kampung yang dianggap tempat berkumpulnya gerombolan “pencuri” yang meresahkan itu.

Satu persatu orang mulai berteriak memancing kehebohan, peralatan dan perlengkapan untuk menyerang sudah mulai disiapkan. Anjing anjing mulai dilepaskan dari tali pengikatnya. Untuk ditembakkan memburu “sipencuri”.

Teriakan demi teriakan mulai saling bersahutan, satu persatu massa yang hadir mulai melepaskan senjata penyerang mereka kedalam perkampungan yang telah mereka kepung.

Tak lama kemudian terdengar suara saling serang dalam perkampungan, massa yang sudah tersulut emosinya mulai beringas dan melepaskan senjata penyerang milik mereka.

Aparat keamanan tak kunjung datang, seakan tak peduli dengan nasib yang akan dialami “sipencuri”, bisa jadi karena aparat ikut merasa muak dengan tingkah ” sipencuri” selama ini, sehingga melalukan aksi pembiaran dan terkesan tutup mata dengan perstiwa yang tengah terjadi.

Darah mulai berceceran satu persatu terdengar korban berjatuhan, entah bagaimana suasana yang terjadi dalam perkampungan itu ?, lantaran sangat membahayakan awak media tak berani memasuki lokasi pencarian terhadap “sipencuri” karena lokasinya dipenuhi semak belukar bertebaran onak dan duri.

Luka darah diwajah dan badan penyerang terlihat saat mereka keluar dalam perkampungan, bahkan terlihat beberapa gerombolan berlarian ke arah jalan dan kembali berlari kedalam seraya menghindar dari serangan.

Tiga jam suasana berkecamuk mulai terdengar dan terlihat tenang, bisa jadi sudah banyak korban yang berjatuhan dan menghembuskan nafasnya tanpa ada pertolongan.

Mayat mayat korban penyerangan terlihat bergelimpangan dengan darah yang bercucuran dari badan mereka yang penuh luka sobekan akibat ditombak oleh para pencandu pemburu Celeng.

Entah ada yang selamat atau tidak yang pastinya kampung gerombolan babi itu telah porak poranda diserang oleh Anjing Anjing yang telah terlatih sebagai pemburu Celeng . ( Rjl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *