Artikel

Setya Novanto Sumringah. Kenapa? Husnuzon Sajalah….

PILARBANGSANEWS. COM. JAKARTA,– Saat tulisan ini ditayangkan Setya Novanto sedang mendengarkan pembacaan tuntutan dari jaksa KPK terkait perkara dugaan korupsi proyek e-KTP yang didakwakan kepadanya di Pengadilan Tipikor Jakarta. Sidang tersebut mulai berlangsung pukul 11:00 WIB, Kamis (29/3/2018).

Saya ingin mengajak pembaca mencoba untuk menebak nebak suasana kebatinan pak Setya jika melihat foto diatas.

Dalam foto kelihatan mantan Ketua DPR RI sumringah.

Sumringah adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang kurang lebih berarti “bahagia”. Sumringah menunjukkan kebahagiaan yang sangat besar hingga bakal nampak jelas terlihat di wajah pelakunya.

Apa yang membuat Setya Sumringah? Apakah karena permohonan mantan DPRRI dikabulkan oleh KPK sebagai justice collaborator ?

Jika benar KPK mengabulkan maka ancaman hukuman untuk Novanto, bisa lebih rendah daripada ancaman yang seharusnya apabila pengajuan status justice collaborator tidak diterima atau tidak dikabulkan oleh KPK.

Tersangka ataupun terdakwa yang telah mendapat justice collaborator adalah Andi Naranggong dan Muhammad Nazaruddin.

Baik Andi Naranggong maupun Nazaruddin telah membantu KPK untuk mengungkap siapa saja yang telah keciprak dana haram itu, satu persatu mulai dicokok dan diajukan ke pengadilan Tipikor oleh KPK, terkahir adalah Setya Novanto.

Dalam foto diatas Setya Novanto, sumringah, berbeda saat dia dulu tampil pada sidang perdana pembacaan dakwaan jaksa, kaku menunduk tak bersuara akibat mengaku sakit.

Apa yang membuat Setya Novanto sumringah? Apakah dia yakin dengan menyebut nama Mbak Puan Maharani dan Pramono Anung dan beberapa nama lainnya akan mengalami nasib yang sama dengan dirinya?

Jawabnya tentu bisa jadi, bisa tidak, Mbak Puan maupun Pramono bisa dilakukan penyelidikan oleh KPK apabila apa yang disampaikan oleh Setya Novanto memiliki bukti dan petunjuk awal yang cukup kuat bagi KPK memproses kedua menteri kabinet Gotong Royong ini.

Jika bukti bukti tidak lengkap, pasti KPK tidak akan berani melakukan/ menjadikan Mbak Puan dan Pramono sebagai terdakwa.

Lantas…, sumringah yang diperlihatkan oleh Setya Novanto dalam foto itu? Setya gembira karena apa?

Yang tahu apa yang dirasakan oleh Setya Novanto tentulah dia sendiri kita hanya bisa menebak nebak.

Baik apakah itu benar apalagi kalau salah hasil tebakan kita itu, yang jelas berfikir zuuzon itu adalah perbuatan yang tidak baik dan dilarang. Lalu perbuatan yang baik itu, mari kita husnuzon saja….

(YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *