SUNGAI SUNGAI (oleh; G)
.
.
Foto Penulis Puisi ini G
SUNGAI SYAIR
langit
mencurah puisi
mengalir syair
dalam dada bumi
syair
rempah sungai
dalam goyangan bebek
syair pisang mengucur
dalam senyum monyet
syair tulang belulang
berkilau di gigi anjing
syair kerinduan
melonjaklonjak dalam
kijang
harap hilang diterkam
singa
elang bersyair
tentang mata, dan
ketinggian
langit
mencurahkan puisi
cakrawala
jenjang cinta, g
G, Jakarta, 230418.
.
JADI
.
karena aku
bukan apa-apa
bukan siapa-siapa
aku dapat menjadi apa
siapa saja
melompat-lompat
karena angin
menjadi Adam
dalam Kekasih
melompat ke ladang Hawa
menyantap empedu
turun
ke gurun gersang
membaca
kembang karang Hawa
mencium aroma laut ‘bak Musa
berlayar
kembali ke dada kekasih
yang tak terjangkau
akal, dan imajinasi,
.
G, Jakarta, 230418
.
HUD-HUD
Ingin kurangkai
kata berirama indah;
Agar bersemi taman jiwa-
berbunga-
melapangkan dada;
Kicau
burung mengalun;
Menghentikan pancuran kata;
Mengalun melodi panggilan;
Hud-hud
terbang ke liga Raja-
melapor ke Paduka, “Balqis
bermakhota keakuan diri- dalam
penguasaan ilusi materi!”;
Lembaran
dilipat- pena dikantongi;
Menjejakan kaki-
mengembangkan sayap;
Penari meliuk- terbang menari
berputar-putar;
Menuju liga Sang Raja,
.
KEINDAHAN
lama
mencari keindahan
di kolam, sungai, dan
pancuran
dalam gerakgurat
hijau daun bergoyang
aneka senyum bunga
berwarna
sinar rembulan
memapar keindahan
dalam tanah lapang
fajar
menerpa
kurengkuh keindahan
dalam gerak
sendiri
mentari
menyorot
semua
tenggelam
dalam temaram
keagungan malam, g
G, Jakarta,
.
DETAK
.
desah
membangunkan
kembali
jantung
berdetak
hidup
dalam
nyala
dada kekasih
mengalir
dalam napas
wangi,
G, Jakarta, 220418 220418
.
TARIKAN
.
tiada pernah
kau lepas tanganmu
seiring sejalan
bisa apa ikan
dalam air, selain
berenang, menyelam
diangkut gelombangmu
kijang dihela angin
melompatlompat
di atas rumput
kau
nan cantik
begitu gemas
siang bukan waktu
tidur
bisik tarikanmu,
G, Jakarta, 210418