Bertambah Jadi 16 Korban Meninggal Akibat Gempa Di Lombok NTB
NTB, PILARBANGSANEWS. COM, – Korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB menerima laporan 16 orang meninggal dunia. Kepala BPBD Mohammad Rum menuturkan, data ini diperoleh berdasarkan perkembangan situasi lapangan hingga pukul 20.00 Wita.
Sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat gempa selama 10 detik menggoyang Lombok dan sekitarnya, tadi pagi sekitar pukul 05.47 Wib. Gempa ini memicu kerusakan infrastruktur yang kemudian berdampak pada korban jiwa berjatuahan. Berikut daftar korban yang meninggal.
Kepala BPBD Mohammad Rum menjelaskan, korban meninggal dunia di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, sebanyak sembilan orang, yakni Papuk Bambang (60 tahun), Zahra (3 tahun), Adiatul Aini (27 tahun), Herniati (35 tahun), Firdaus (7 tahun), Mapatul Akherah (7 tahun), Baiq Nila Wati (19 tahun), Herli (9 tahun), dan Fatmirani (27 tahun). Sedangkan di Kecamatan Sembalun, atas nama Inak Marah (80 tahun).
Sementara korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak empat orang, yakni Juniarto (8 tahun), Rusdin (34 tahun), Sandi (20 tahun), dan Nutranep (13 tahun).
Selain itu terdapat dua wisatawan meninggal dunia, yakni Siti Nur Ismawida (30 tahun), warga Malaysia meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan tembok rumah warga Sembalun tempatnya menginap, dan Muhammad Ainul Muksin, asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang tewas tertimpa material longsor di jalur pendakian Gunung Rinjani.
Jenazah pendaki tersebut masih belum bisa dievakuasi dari atas gunung karena jalur pendakian tertutup material longsor. ” Untuk proses evakuasinya, silakan hubungi Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, ” ucap Kepala BPBD.
Selain korban meninggal dunia, BPBD NTB juga menerima laporan sementara jumlah korban luka berat dan ringan di Kecamatan Sambelia, yang dirawat di lapangan Obel – obel sebanyak 51 orang, Puskesmas Belanting 62 orang dan Puskesmas Sambelia sembilan orang. Sedangkan di Kecamatan Sembalun sebanyak 29 orang.
Kabupaten Lombok Utara, sebanyak lima orang mengalami luka berat, dan 41 korban luka ringan. Untuk jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Lombok Timur mencapai lebih dari 1.000 unit, rusak berat, sedang dan ringan. Sedangkan di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak 41 rumah rusak berat, 74 rusak sedang, dan 148 rusak ringan.
BPBD NTB sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, terkait penanganan para korban luka dan warga terdampak gempa yang belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.
” Kami sudah membangun tenda posko penanganan. Begitu juga dengan tenda kesehatan lapangan dan tenda bagi pengungsi. Begitu juga dengan bantuan bahan makanan cepat saji sudah disalurkan, ” Kepala BPBD.
Gempa bumi 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/07/2018) pukul 05.47 Wib. Hingga pukul 14.00 Wib, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.
Laporan : Sutopo Purwo Nugroho.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Editor & Publikasi : Dp147, Radar BI – Pusat