Kapolres Gresik Ajak Mahasiswa Unigres Jadi Agen Anti Radikalisme
Gresik, Pilarbangsanews. Com- Universitas Gresik (Unigres) tahun ini melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan menempati 12 desa/kelurahan wilayah Kecamatan Kebomas, Gresik yang diikuti 311 mahasiswa dari enam fakultas.
Hadir pada acara pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unigres, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si. mengajak mahasiswa Unigres menjadi agen anti radikalisme. Hal tersebut diungkapkan Kapolres, saat memberikan sambutan di Halaman Universitas Gresik, Senin (30/7/2018).
Acara tersebut juga turut dihadiri pula oleh Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). yaitu Wabup Gresik, Dr H Mochammad Qosim, M.Si, Kasdim 0817/Gresik, Camat Kebomas, Miftahul Huda, beberapa lurah dan kepala desa se kecamatan Kebomas.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan dalam meraih kesuksesan tidak lepas dari DUIT (doa, usaha, ikhtiar dan tawakal). Berdasarkan tema KKN bahwa mahasiswa harus mampu membangun sumber daya manusia masyarakat untuk berwira usaha tentunya dibutuhkan pembangunan manusia baik dari segi skill (ketrampilannya), knowledge (ilmu pengetahuan) dan attitide (perilaku).
“Mahasiswa sebagai Generasi milenial saat ini dapat menjadikan masyarakat dibangun tidak hanya skillnya saja tapi juga harus dibekali dengan ilmu pengetahuan yang berbasis IT maupun perilaku yang baik”, jelas Kapolres.
Selain Kapolres, KH Moh Qosim, wabup Gresik juga menekankan beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu Karakter building (Moral yang baik), Kompetensi dan Literasi (kemampuan membaca).
Selain itu, menyikapi perkembangan di dunia digital, AKBP Wahyu S Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si. mengajak Mahasiswa Unigres menjadi mitra kamtibmas.
Di akhir sambutannya, Kapolres juga mengatakan bahwa mahasiswa sebagai warga net merupakan agen agen perubahan dan mitra-mitra Polri yaitu mitra kamtibmas, yang harus terus mensupport dan mendukung Polri disegala hal dan bidang terutama agen agen dalam mengawasi dan memantau penyebaran situs situs atau website yang berbau ujaran kebencian maupun radikalisme den terorisme.
“Mahasiswa diharapkan menjadi mitra dan agen agen kami dalam pengawasan di dunia maya, untuk antisipasi perkembangan ajaran paham paham radikalisme maupun terorisme”, pungkas Kapolres.(ZR)