.

Ahok Selepas Bebas Dari Penjara

BATANG KAPEH, PILARBANGSANEWS.COM,— Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama disingkat dengan BTP, sampai saat ini masih tetap menjadi bahan pembicaraan. Berita tentang Ahok sampai saat ini masih menghiasi media massa, apalagi sejak dia keluar dari penjara.

Redaktur portal berita online pun tak ketinggalan, mereka berpacu untuk menayangkan berita tentang Ahok. Nilai jual news berita Ahox lebih tinggi dibandingkan sebuah berita seremoni gubernur yang meresmikan jembatan disalah satu desa kabupaten di wilayahnya.

Berita pembangunan apalagi berita berita acara sambutan sambutan yang sering ditulis para Humas Pemda, itu kadang tak dibaca oleh warga net.

Dua berita yang sama sama ditayangkan , satu menyangkut tentang Ahox dan satu lagi berita tentang gubernur meresmikan pembangunan jalan aspal hotmix diwilayahnya. Jika dibandingkan jumlah orang yang membacanya akan banyak pembaca terkait pemberitaan Ahok.

Kenapa begitu?

Salah satunya karena Ahox adalah tokoh kontraversial, sebanyak yang suka dengan performa Ahox sebanyak itu pula yang membencinya.

Yang membaca berita Ahox itu bukan hanya mereka yang suka dan senang dengan performa Ahox tapi orang orang yang benci pada Ahox pun ingin mengetahui bagaimana kondisi aktual yang sedang dialaminya.

Benci dan sayang itu, dua sisi yang sangat berbeda, seperti siang dan malam. Tapi proses alam ini akan bersianbosis dalam kehidupan nyata. Orang yang terlalu menyayangi sesuatu sering berakhirnya pada kebencian. Coba lihat betapa banyak orang yang semula berteman akrab, pada akhirnya berpisah dan saling membenci dan bermusuhan. Begitu juga sebaliknya, pada mulanya bermusuhan tapi akhirnya mereka menjadi teman akrab.

Dalam dinamika politik hal itu menjadi sesuatu hal yang biasa. Kalau hari ini kita melihat si A begitu mati-matiaa membela si B, dilain waktu bisa jadi si A itu mati-matian pula menjelekkan si B.

Tapi anehnya ketika kita
membenci seseorang, sering tanpa sadar kita ingin tahu tentang dirinya. Kita ingin tahu kegagalan dan keberhasilan yang dia capai. Jika orang yang kita bencihi itu mengalami kesuksesan, dalam hati kita ada rasa iri, sebab kita selalu menginginkan orang yang kita benci banyak menemukan kegagalan. Dia tidak berhak meraih kesuksesan. Begitu parahnya sesoarng yang bermusuhan.

Mestinya kalau kita sudah benci kepada seseorang, dia harus kita anggap tidak ada, kalau masih ada anggap saja dia telah berubah wujud makhluk hantu. Susah bukan?

Makanya, saya yakin diantara pembaca artikel ini, anda mungkin salah seorang diantara yang tak suka dengan Ahok, anda salah seorang yang berdoa dulunya untuk kemenangan Anis-Sandi dalam pemilihan Gubernur DKI.

Kalau dalam tulisan ini menginformasikan terkait kehidupan mantan istri Ahok, sampai disini pasti anda ingin melanjutkan membaca tulisan ini.

Ya, saya akan mencoba mencari informasi terkait keberadaan mantan istri Ahok, Veronica Tan.

Beberapa media memberitakan, sejak Veronica Tan berhasil mengajukan gugatan cerai dengan Ahok alias BTP, dia jarang dibuntuti wartawan, apalagi oleh Paparazi.

Bagi yang belum tahu istilah paparazi itu apa? Ini dia artinya; Paparazi adalah istilah dari bahasa Italia yang merujuk pada fotografer lepas yang sering membuntuti orang ternama atau orang terkenal untuk mengambil gambar atau foto dari orang tersebut tanpa disadari.

Di Indonesia belum ada orang yang berprofesi sebagai paparazi, karena Paparazi di Indonesia tak bisa hidup seperti di Hollywood. Di negara barat seorang yang memiliki profesi sebagai papa Razi mereka bisa hidup dari profesi itu. Foto foto yang dijepret Paparazi dapat laku dijual bahkan sampai milyaran rupiah.

Kembali kepada Veronika Tan, dikutip dari Tribunnews.com, Vero dikabarkan tinggal di Kompleks Perumahan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta.

Saat wartawan menyambangi rumah tersebut terlihat normal dan tak ada yang mencolok.

Namun, dikabarkan rumah tersebut telah ditinggali oleh Veronica Tan selepas mereka berdua resmi bercerai.

Salah seorang petugas keamanan, Charten M. Kaliem menjelaskan Verionica sempat keluar dari rumahnya sejak pukul 08.00 WIB dengan membawa dua “tentengan”.

“Tadi bu Vero keluar sekitar jam 8, bawa dua tentengan. (Rumah) Ini memang ditempatin bu Vero, tinggal sendiri di sini. Tiap hari juga ke sini,” kata Charten di lokasi, Kamis (24/1/2019).

Lebih jauh Charten menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui informasi bahwa Ahok akan singgah di kediaman mantan istrinya ini.

Rumah di Kompleks Pantai Mutiara ini juga sering dikunjungi oleh oleh sang anak.

“Kadang-kadang anaknya ke sini,” katanya.

Bripda Puput dikabarkan bukan sosok asing bagi keluarga Ahok. Ia adalah mantan ajudan Veronica Tan, saat masih mendampingi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Bahkan, kisah cinta Ahok dan Bripda Puput pun sempat disebut berawal dari perintah Veronica Tan agar membawakan makanan untuk Ahok ke Mako Brimob, tempatnya dipenjara.

Cukup hingga disini dulu cerita tentang Vero dan BTP, pada saatnya kapan kapan kita sambung lagi….

(YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *