Banten

Jalan Desa di Kecamatan Cibeber Rusak Parah, Warga Tagih Janji Bupati Lebak

Banten, Pilarbangsanews.com – Jalan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yakni Desa Cisungsang, Desa Kujang Sari dan desa Situmulya, saat ini sangat rusak parah dan membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat lantaran menjadi akses penting bagi warga.

Dikatakan Maryani, warga Desa Kujang Sari. Sebelum pemilihan Bupati berlangsung, Iti Oktavia Jayabaya ketika mencalonkan datang menghadiri undangan untuk menyaksikan Seren Tahun Kasepuhan (Ka Olotan) Cisitu. Pada waktu itu Iti berjanji akan memperbaiki jalan Cisungsang-Cisitu sepanjang kurang lebih lima kilometer sampai Ciater-Cisitu.

“Tapi Alhamdulillah, sampai saat ini jalan sepanjang lima kilometer itu masih dalam keadaan rusak parah, apalagi jalan yang menuju kampung Ciater-Cisitu jalan sama dengan selokan atau parit . Air selokan pindah ke jalan, karena jalan itu sendiri tak ada drainase nya,” ujar Maryani, kepada wartawan Kamis (14/2/2019).

Hal senada juga dikatakan Haji Bebe, ia merasa jalan ke kampung nya dari dulu belum pernah ada perbaikan. Menurutnya, pernah ada perbaikan bantuan dari Negara namun tidak sampai ke kampung nya.

Masa ditempat lain diperbaiki ,sementara di kampung kami tidak tersentuh.Kami masyarakat Cisitu pun semua bayar pajak, jadi kami jelas merasa di anak tirikan,” katanya.

“Coba bapak lihat sendiri jalan yang ke kampung kami ke Ciater, itu jalan sama dengan solokan air menyatu. Jadi bingung, mana jalan mana selokan air. Jadi kami sebagai masyarakat Cisitu, memohon kepada pemerintah Kabupaten Lebak agar segera memperbaiki jalan Cisungsang-Cisitu sampai Ciater,” harap Haji Bebe.

Di tempat berbeda, Kepala desa Kujangsari, Iyo membenarkan bahwa jalan dari Cisungsang sampai Cisitu-Ciater kurang lebih lima kilo meter saat ini dalam keadaan rusak. Ia bersama tiga kepala desa yakni Desa Cisungsang, Desa Kujangsari dan Desa Situmula sudah membuat proposal meminta perbaikan jalan tersebut.

“Tapi nyatanya belum direalisasikan. Yah mungkin sekarang-sekarang ini masih masa transisi, kan baru dilantik ibunya (Bupati Iti, red),” jelasnya.

“Jadi kami tiga desa ini berinisiatif untuk perawatan jalan kami bebankan kepada masyarakat kami yang menambang. Misalnya jalan yang longsor, jalan yang amblas itu memerlukan tenaga dan biaya, itu dananya dari para penambang masyarakat kami,” tambahnya.
(Dicky Abias)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *