Timah Panas Bersarang Dibetis Pembunuh Syardina
Oleh: Rijal Af
Dalam ilmu kriminalogi, tak ada satupun kejahatan yang tak meninggalkan jejak. Sepandai-pandainya penjahat menghilangkan jejak, agak sedikit pasti ada yang bisa dijadikan indikasi oleh polisi dalam mengungkapkan kasus kejahatan tersebut.
Apalagi kejahatan yang dilakukan bukan oleh seorang profesional, maka akan banyak jejak yang bisa dijadikan petunjuk dan bukti untuk mengungkap kasus kejahatan yang telah dilakukan oleh seseorang yang tidak profesional.
Begitu halnya yang dialami oleh suami almarhum Syardina, lelaki berinisial K yang usianya 22 tahun terpaut dari istrinya ini, setelah mengetahui bahwa istrinya telah meninggal dunia, akibat dianiaya dengan cara memukuli kepala korban, muncul rasa takut.
Panik bercampur takut dan tak tahu apa yang harus diperbuat terhadap jasad istrinya, tiba tiba muncul ide dari K untuk memasukkan mayat istrinya yang telah bersimbah darah itu kedalam sumur.
Sebelum mayat istrinya diceburkan kedalam sumur, K melihat ada perhiasan emas melekat dilehar dan pergelangan tangan korban. Satu persatu perhiasan itu dilucutinya. “Ini bisa ku jual nantinya bila aku tak punya duit,” mungkin begitu gumam K dibenak kepala saat itu.
Setelah semua barang barang perhiasan itu dilucuti, K masih memutar otak, bagaimana peristiwa kematian istrinya ini agar tak diketahui orang, bagaimana agar dia tak dituduh sebagai pembunuhnya. “Sebab kalau sempat polisi tahu, sudah pasti aku masuk bui,” pikir K saat itu.
Akhirnya K memutuskan satu satunya cara adalah menceburkan jasad istrinya itu ke dalam sumur.
“Maaf aku mama, tadinya aku tak berniat melakukan, hingga kejadian seperti ini. Habis mama sendiri tadi kenapa kasar ke papa sayang? Kenapa mama tendang, papa. Kalau mama tak menendang papa, mana mungkin papa naik pitam. Tapi ya…., Nasi sudah jadi bubur, sayang,” guman K dalam hati sedih.
Jenazah istrinya itu dia angkat, sampai dibibir sumur, dia masukkan kepala istrinya lebih dahulu, kemudian dilepaskan tubuh wanita tersebut..
Buuuaaarrrrr….., Bunyi benda masuk kedalam air.
Tak seorang diantara tetangga mendengar tanda tanda ada penganiayaan apalagi mendengar bunyi benda masuk kedalam sumur.
Selesai tugas K tahap ke 2 untuk menghilangkan jejak agar dia tak dituduh sebagai pelaku penyeban meninggalnya Syardina.
Lalu K mengunci seluruh pintu rumah dan pergi menumpang tidur dirumah tetangganya, dengan alasan sedang bertengkar dengan istrinya.
Tetangganya pun tak curiga lantaran tetangga K memang sering melihat antara K dengan Syarnida memang sering ribut-ribut sejak mereka sepakat menikah.
Diantara kedua pasang suami istri terpaut usia 22 tahun ini, hanya beberapa Minggu kelihatan akur, namun kemudian rumah tangga mereka sering diliputi dengan berbagai masalah.
Waktu kejadian penganiayaan sumber cekcok karena K asyik main HP, Syarnida menyuruh suaminya membuka warung mempersiapkan segala sesuatunya karena mereka sehari hari berjualan bakso dirumahnya itu, jangan main HP melulu.
Syardina tidak mulutnya saja yang ribut, ngomel pada sang suami, tapi juga menendang sang suami. Dari sinilah spontan K melakukan penganiaya sehingga korban tewas.
Pagi pagi buta setelah menginap tidur di rumah tetangga K mohon pamit ke tetangga. Hari itu Senen (23/4) hari pasar di Nagari Sikabau, K pergi ke jalan Lintas Sumatra naik angkutan Umum menuju ke Sungai Rumbai. ke areal perkebunan PT. SMP.
Semalam dia gak tidur, matanya tak bisa dipejamkan, wajah istrinya terbayang selalu. Dia sungguh menyesal. Dia takut, dia ingin menyembunyikan diri.
Senen malam Nagari Sikabau Gempar ( baca di pilarbangsanews.com dalam cerita Malam Petaka Di Nagari Sikabau )
Tulisan sebelumnya;
Malam Petaka di Nagari Sikabau, Syardina Ditemukan Tewas Didalam Sumur
Petunjuk kejahatan K terlacak di akun FBnya PS (K) status itu menyatakan sebuah penyesalannya, K tak sadar, ada koment2 jadikan petunjuk pelariannya.
Tak hanya status di acount FBnya K juga membagi Tiktok, aksi tingkah lakunya seakan tidak terjadi apa-apa, dia lupa, lokasi dengan mobil tangki dibelakangnya menunjukan keberadaannya.
Selasa (23/4) Kurang dari 12 Jam sejak gemparnya kasus penemuan mayat di Sikabau itu Tim gabungan Satreskrim Polres Dharmasraya membekuk K di lokasi pelariannya.
Berbekal Pendidikan yang diperoleh, Tim Gabungan Satreskrim Polres Dharmasraya berhasil mengungkap kejahatan yang dilakukan K dan menghadiahi K dengan timah panas.
Sebab K saat digrebek berusaha melarikan diri…
Polisi mengejar, sambil membidikkan senpi ke arah kaki K, yakin bidikan itu tepat pada sasaran, pelatuk senpi lepas…. Dor…., K tiba tiba jatuh terjerembab akibat timah panas bersarang dibetisnya…..
Atas perbuatannya itu kini K menjalani proses penyidikan di Polres Dharmasraya… (Tamat)