.

Bupati Hendrajoni, Serahkan Bea Siswa 2.824 Siswa Miskin

Painan, PilarbangsaNews

Sebanyak 2.824 siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, menerima bea siswa transisi dari Pemda Pessel.

Disebut bea siswa transisi karena bea siswa ini khusus diberikan kepada anak yang akan memasuki jenjang pendidikan SD dan anak yang akan menempuh jenjang SMP.

Penyerahan bea siswa tersebut dilakukan secara simbolis Bupati Hendrajoni, kepada 10 orang perwakilan siswa di Kecamatan Bayang, Jumat (13/12).

Bupati Hendrajoni, dalam kesempatan itu mengemukakan, kebijakan pemberian bea siswa transisi merupakan jawaban terhadap permasalahan sulitnya keluarga kurang mampu membeli pakaian dan keperluan sekolah lainnya untuk anak anaknya pada awal tahun ajaran.

“Diharapkan dengan adanya bea siswa ini dapat membantu masyarakat terutama dalam pengadaan pakaian dan keperluan sekolah lainnya,” harap bupati.

Dikatakan, dengan jumlah 2.824 paket bea siswa barangkali belum semua siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu mendapatkan bea siswa, namun setidaknya ini sudah meringankan beban sebagian besar masyarakat miskin. Karena keterbatasan anggaran tahun ini Pemkab menganggarkan Rp1,5 miliar.

Dijelaskan, kebijakan pemberian bea siswa akan terus dilanjutkan, pada tahun berikutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suhendri, S.Pd, M.Si, menambahkan, penerima bea siswa sebanyak 2.824 itu, berasal dari siswa SD sebanyak 1.424 orang dan 1.400 orang siswa SMP.

Khusus untuk Kecamatan Bayang, jumlah penerima untuk SD 114 siswa dan 77 siswa untuk tingkat SMP.

Setiap siswa penerima bea siswa menerima paket yang terdiri dari sepatu, pakaian merah putih untuk SD, putih biru untuk SMP serta pakaian pramuka, tas, topi dan dasi. Masing masing paket untuk SD bernilai Rp669 ribu dan untuk SMP senilai Rp737.800.

Salah seorang orang tua siswa penerima siswa, Ermida, menyampaikan terimakasih kepada pemerintah daerah yang telah menganggarkan bea siswa bagi anak kami keluarga kurang mampu.

Dikatakan, sebelumnya tiap awal tahun ajaran pihaknya sangat susah mencari biaya untuk keperluan sekolah. “Alhamdulillah kami tidak perlu berpikir lagi tentang pembelian pakaian sekolah, karena sudah ada bea siswa.” kata Ermida. (rinaldi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *