Bu Guru Ismaneti Dimakamkan dengan Protap Covid-19
Limapuluh Kota, PilarbangsaNews
Tepat jam 09.50 Wib, hari Sabtu (18/4), mobil ambulan RS Ahmad Muchtar Bukittinggi menepi dan berhenti di depan pintu gerbang masjid Istiqamah, kenagarian Sitanang, kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota.
Di halaman masjid dan pinggir jalan tersebut sudah menunggu Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan,Kasdim 0306 Mayor Inf Manan Sianturi, Kabag Ops Polres Payakumbuh Kompol Basrial, Kapolsek Luhak AKP Anirwan, Camat Lareh Sago Halaban Elvi Zein, dan Wali Nagari Sitanang Ardison Dt Tulahir serta masyarakat lainnya.
Yang mereka tunggu yang berada divdalam mobil ambulan tersebut tak lain jenazah Ismaneti (57 tahun) warga Jorong Balai Malintang, Nagari Sitanang yang meninggal di RSAM hari Jumat (17/4) jam 13.30 WIB dengan status PDP.
Almarhumah sehari-hari guru di SDN 03 Sitanang tersebut dishalatkan pada saat itu,meski jenazahnya yang dalam keranda tersebut tetap didalam ambulan, sementara jemaah yang menshalatkan berada di halaman masjid.
Wabup Ferizal Ridwan sebelum shalat jenazah dimulai memberikan sambutan sekaligus penjelasan kepada keluarga almarhumah dan masyarakat tentang prosedur pemakaman jenazah yang meninggal dunia dirumah sakit rujukan covid-19.
Baca juga ;
Tambah 2 Lagi Pasien Positif Covid-19 di Pessel Jadi 8 Orang
Komunitas Badoncek dan Sudut Payakumbuh Bagikan Ratusan Masker
“Mau tak mau kita harus mengikuti prosedur tata pemakaman protap covid-19 ini meski hasil labor tentang almarhumah belum keluar, positif atau negatifnya,” kata Wabup.
Ketika pemakaman dilaksanakan di pandam keluarga dibelakang rumah almarhum oleh petugas medis RSAM, anak-anak dan keluarga dekat almarhum tak kuasa menahan tangis dari kejauhan.
Jajaran kepolisian dan Kodim terpaksa kerja keras melarang andai tolan dan masyarakat mendekat ke pusara. Hanya saja saat itu dari jajaran Satpol PP tidak kelihatan di lokasi untuk pengamanan.
Suami almarhumah Jon Dt Simarajo ketika bincang-bincang dengan PilarbangsaNews seusai pemakaman tampak tak kuasa menahan sedih. “Sakik ibuk adolah sakik gulonyo, alah1,5 bulan nyo idok-an. Indak dek virus corona ko bagai do,” ujarnya lirih.
Almarhum meninggalkan tiga orang anak dan beberapa orang cucu. (wba).
Baca ;
Rumah Batik Dewi Lunang Dapat Order Masker dari Lisda Hendrajoni. Top!