.

Sebelum Fajar Menyingsing, Sandy Oktalil Telah Bertemu Ibundanya

Limapuluh Kota, PilarbangsaNews

Remaja autis usia 19 tahun yang diselamatkan wakil bupati (Wabup) Kabupaten Limapuluh Kota Ferizal Ridwan hari Jum’at (15/5 ) di kawasan Lubuak Bangku, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau itu, akhirnya diketahui bernama lengkap Sandy Oktalil.

Misteri tentang anak muda ini terungkap ketika sepasang suami istri, Masrizal dan Weni menyambangi rumah dinas Wabup di Km 8 Tanjung Pati pada hari Minggu (17/5) pukul 04.00 dini hari. Kedua orang ini berangkat dari kampungnya di Teluk Belibi, Nagari Pungguang Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman tengah malam dengan mengendarai sepeda motor.

Setelah melapor pada piket jaga rumah dinas Wabup, tamu ini menyampaikan maksud dan tujuannya. Pasangan suami istri ini seterusnya dipersilahkan masuk. Wabup Ferizal Ridwan yang diberi tahu petugas piket sebelumnya ada tamu, telah siap-siap menunggu di ruang tamu.

Di sini terjadilah percakapan mereka. Kiranya tamu ini adalah orang tua dari remaja autis itu. Sandy ketika itu masih tidur. Tak lama berselang, Sandy sudah bangun dan menemui tamu tersebut. Haru biru suasana ketika ibu bertemu anaknya yang sudah 10 hari menghilang dari rumah.

Sandy merupakan anak kedua dari keluarga yang sehari-hari berusaha pengorengan kerupuk jangek ini. Tapi semenjak corona mewabah usahanya ikut kolap. “Riwayat penyakit autis Sandy sudah sejak dalam kandungan,” kata Weni kepada PilarbangsaNews.

Sandy pernah disekolahkan di SLB Lubuk Alung, tapi hanya tiga bulan ia betah, setelah itu tidak mau masuk sekolah. “Kami mengetahui keberadaan Sandy dari media online PilarbangsaNews. Tidak ada kalimat yang dapat kami rangkai, selain bersyukur kepada Allah dan berterima kasih banyak kepada Pak Ferizal Ridwan yang telah menyelamatkan anak kami,” ujar Weni haru.

Wabup Ferizal sendiri hanya berkata singkat, semua yang dilakukannya adalah manusiawi saja. “Amanah yang kami dapatkan sebelumnya, sekarang sudah nampak hasilnya. Saya serahkan Sandy kepada orang tuanya. Satu misi kemanuaiaan telah kita jalani,” tutur Buya Feri. (wba).

Baca berita sebelumnya;

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *