ReJO: Presiden Tak Butuh Menteri yang Pandai Bersilat Lidah
Jakarta, Pilarbangsanews.com, — PEPATAH mengatakan, “menempatkan seseorang yang bukan ahli pada tempatnya, maka tunggulah kehancuran”. Demikian pepatah kuno itu ditirukan kembali oleh Ketua umum Relawan Jokowi atau ReJO HM. Darmizal MS dengan raut wajah gundah dan sedih saat dimintai pendapatnya terkait solusi yang tepat untuk menstabilkan kehidupan masyarakat ditengah pandemi Covid-19 dan menjelang kondisi normal era baru yang akan diterapkan.
Darmizal menilai, presiden Joko Widodo atau Jokowi terlihat keteteran dalam bekerja pada periode kedua kepemimpinannya ini, seperti berlari sendirian pontang panting kesana kemari menyelesaikan masalah yang semakin kompleks.
“Keadaan sangat berbeda dibanding periode sebelumnya. Oleh karenanya adalah sangat realistis jika presiden Jokowi segera melakukan reshufle terhadap para menteri yang dianggap tidak mampu mengimbanginya dalam bekerja,” kata Darmizal Saung RèJO, Johar Baru Jakarta Pusat, Kamis 28 Mei 2020.
Menurut Darmizal, ReJO sangat berkomitmen mendukung Jokowi total tanpa reserve sampai tahun 2024. Kami, lanjut Darmizal, harus mengikuti gerak langkah beliau untuk memastikan track yang ditempuh adalah baik dan benar, karena kami yakin pak Jokowi tulus, sungguh sungguh dan punya kemampuan untuk memajukan Indonesia.
“Beliau tidak beretorika yang mengucapkan hal berbeda dengan yang diperbuat,” ujarnya.
Oleh karenanya, presiden Jokowi perlu pembantu yang tanggap, tanggon serta trengginas untuk memahami dan memenuhi jawaban atas perkembangan keadaan yang berubah sangat dinamis dalam segala hal.
“Kabinet yang ada saat ini harus dievaluasi. Menteri yang berkinerja trengginas dengan performance cemerlang sangat diperlukan saat ini dan pasca pandemi Covid-19. Maka jalan terbaik dan bersifat segera adalah reshufle kabinet”.
Lanjut Darmizal, bangsa Indonesia yang besar ini perlu tokoh berpengalaman, tangkas untuk berkerja menjawab tantangan dan kebutuhan terkini. Pembantu presiden tidak perlu tangkas bersilat lidah untuk saling mematahkan teman seiring atau saling membenarkan diri masing masing. Tidak pula orang yang punya agenda terselubung. Saya respon dan apresiasi saran dari PSI dan pengamat terkait kinerja pembantu pak Jokowi dan reshufle, karna memang demikian adanya.
Alumni UGM Yogyakarta ini menambahkan, akibat pandemi Covid-19 ini, bangsa Indonesia bahkan dunia mengalami begitu banyak masalah, multi dimensi seperti sosial, ekonomi, hukum, budaya, tradisi sampai perilaku. Maka sukses story atau gagalnya pemerintahan Jokowi-Amin dalam menjawab tantangan kedepan, akan menjadi catatan sangat khusus sejarah Indonesia bagi generasi berikutnya atau lagacy atas Jokowi dimasa mendatang.
“Saya sungguh trenyuh dengan keadaan saat ini, saya rasakan jauh lebih berat ketimbang krisis yang pernah kita hadapi tahun 98 dan tahun 2008,” jelasnya.
Demi kepentingan kehidupan yang lebih naik dalam berbangsa dan bernegara, Darmizal Optimis dan berkeyakinan, bahwa Jokowi akan menjawab tantangan keadaan ini dengan mengikut sertakan pasukan baru yang lebih responsif, jernih dan mampu berlari kencang menggapai hasil terbaik.
“Berulang kali saya katakan, Jokowi orang luar biasa punya mimpi besar bagi bangsanya. Maka harus pula dipastikan Jokowi punya pembantu yang tangguh, banyak akal, realistis dengan berbagai terobosan,” jelasnya.
Karena, lanjut pria berdarah Minang ini, keadaan sulit inilah akan dapat menjadi ajang pembuktian bagi seorang tokoh atau pemimpin. Apakah dia akan mampu membawa bangsa dan rakyatnya berlari kencang keluar dari kesulitan dengan berbagai terobosan genuin atau malah sebaliknya.
Darmizal mengungkapkan, harapannya atau hypotesa nya tersebut akan menjadi nyata. Kabinet pertama Jokowi sudah mulai terlihat arah menuju harapan dan akan segera memperbaiki berbagai kelemahan yang ada pada Kabinet Indonesia Maju.
“Kabinet Indonesia Maju adalah akhir masa kepemimpinan Jokowi, beliau dapat meninggalkan kisah sukses dengan catatan tinta emas yang akan dikenang seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Darmizal. (Tmt)