Bupati Hendrajoni, Buka Pelatihan Pengelola Homestay.
Painan,- Sebanyak 40 orang pengelola homestay di Kabupaten Pesisir Selatan, mendapatkan pelatihan manajemen homestay selama 3 hari Kamis -Sabtu (10-12/9) di Hotel Hannah Hotel.
Dalam kesempatan itu, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, mengajak pengelola homestay dalam melayani pengunjung selalu menerapkan protokol kesehatan penanganan civid 19.
Hal tersebut, kata Hendrajoni, penting agar masyarakat merasa nyaman menginap di homestay yang dikelola.
” Penerapan protokol covid 19 penting agar pengunjung aman dan tidak memunculkan klaster baru,” kata Hendrajoni, kepada wartawan usai membuka acara tersebut, Kamis (10/9).
Disisi lain bupati menyebutkan pariwisata Pessel memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Meskipun demikian, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan maka perlu adanya inovasi pembangunan sarana dan prasarana penunjang objek wisata.
“Selama 4 tahun terakhir sangat banyak pembangunan yang laksanakan di Kabupaten Pesisir Selatan dalam bidang pariwisata baik bersumber dari APBN hingga APBN,” ujarnya
Dijelaskannya pembangunan yang baik sedang maupun akan dilaksanakan di Pesisir Selatan diantaranya pembangunan jalan Mandeh, Mesjid terapung dan pembangunan pulau Cingkuak.
Menurutnya, pulau cimgkuak akan dibangun dengan konsep wisata bernuansa Portugis atau Kampung Portugis.
Selain itu juga dibangun jalan penunjang pariwisata dengan memanfaatkan dana hibah jalan kabupaten untuk pendukung pariwisata Rp 28 milyar.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda danOlahraga Hadi Susilo mengungkapkan masyarakat harus selalu didorong dan dimotivasi agar bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan di daerahnya.
Menurutnya pemberdayaan masyarakat di kawasan perlu selalu dilakukan, agar perilaku masyarakat seiring dengan perkembangan destinasi wisata.
“Sekarang ini pemerintah selalu berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana dengan mensinergikan semua lini,” ujarnya.
Pemerintah tak hentinya memberikan pendampingan kepada kelompok masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengelolaan pariwisata ini. Salah satunya adalah pembinaan bagi masyarakat pengelola homestay .
“Pemberdayaan yang dilakukan perlu diapresiasi sebab dengan diberikannya pemahaman terhadap masyarakat tentang cara pengelolaan homestay nantinya masyarakat mampu dan mengetahui jika nantinya rumah mereka diubah menjadi homestay,” ujarnya
Pada pelatihan ini pengelola homestay diberikan pemahaman terkait pengelolaan homestay dan strategis pemasaran dan produknya, pengelolaan makanan yang bersih bergizi sehat dan aman (B2SA) untuk menu makanan di Homestay dan pemasaran homestay mengunakan teknologi digital.
“Motivasi agar bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam mendukung kegiatan kepariwisataan didaerah perlu dilakukan. Dorongan itu dengan cara meningkatkan kualitas lingkungan dan daya tarik wisatawan setempat melalui perwujudan sapta pesona dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang usaha pariwisata dan usaha terkait lainnya,” lanjutnya.***