.

Gaek Busri Jualan Rokok di Trotoar Depan PWI Sumbar Kena Hipnotis

Padang, PilarbangsaNews

Malang nian nasib gaek Busri umur 70 tahun. Pedagang rokok di trotoar jalan Bagindo Aziskhan Padang, tepatnya di depan PWI Sumbar ini, jadi korban hipnotis dua orang lelaki yang memakai mobil pajero warna putih.

Kronologisnya adalah saat Busri baru saja tiba di tempat ia biasa berjualan di depan kantor PWI Sumbar, Jumat (16/10) pagi pukul 5.30 WIB. Tiba tiba turun seorang dari kendaraan Mitsubishi Pajero warna putih menanyakan dimana Rumah Sakit M. Djamil Padang.

Begitu Busri ingin menjelaskan jalan menuju RS Djamil, hipnoter ini langsung mengajak naik mobil yang tanpa curiga diikuti. Di atas mobil gaek Busri disuruh membuat denah arah rumah sakit di kertas yang telah disediakan.

Begitu selesai, Busri turun tanpa curiga. Namun tak lama baru dia sadar dompet dalam saku celananya tidak ada lagi.

“Ambo dihipnotis, menuruti saja apa yang dia perintahkan,” ujar Busri kepada media yang mewawancarainya usai sholat Jumat.

Busri mengaku bahwa uang dalam dompetnya tidak banyak, hanya sekitar Rp350 ribu, tapi surat penting berupa STNK, SIM dan KTP ada dalam dompet tersebut. Mudah-mudahan penjahat ini terbuka hatinya mengembalikan dompetnya.

Busri telah melaporkannya ke Polresta Padang dengan laporan nomor : SKTLK/3278/X/SPKT. Busri tinggal di Koto Tangah, tepatnya di Jalan Bulutangkis RT 001, RW 013, Kelurahan Batipuh Panjang, Koto Tangah.

Ia tiap hari tak peduli hujan dan panas berjualan rokok dan minuman dalam kemasan. Jarak rumah lebih kurang 25 km. Gaek yang mengumpulkan seribu dua ribu keuntungan ini pula yang diembat oleh penjahat yang tidak berprikemanusiaan. Masa gaek setua itu dijadikan pula target mendapatkan uang. “Penjahat ini betul-betul setan,” celutuk Edi Jarot, Pemred Harian Koran Padang, yang geram mendengarnya.

Allah memang berbuat sekehendakNya dan Maha Pengasih. Saat Busri menceritakan kejadian itu pada petugas polisi lalu lintas di kawasan jalan Bagindo Aziskhan, tergerak saja hati seorang Polwan memberi Pak Busri uang Rp200 ribu. Pak Busri pun tak sempat membaca dan menanyakan nama Polwan yang baik hati itu. (sem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *