Bupati Cirebon Drs. H. Imron Terjun ke Desa Monitoring Protokol Kesehatan
Cirebon, PilarbangsaNews
Bupati Cirebon Drs H. Imron melakukan monitoring penerapan protokol kesehatan, yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Cirebon.
Untuk memastikan warganya menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi covid 19 ini, Bupati melakukan monitoring langsung di Desa Krandon Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.
Dalam monitoring tersebut, Bupati mengaku mengapresiasi warga Krandon yang sudah banyak menerapkan protokol kesehatan, terutama menerapkan 3M.
“Saya bangga, banyak masyarakat yang sudah mengikuti 3 M,” kata Imron, Kamis 5 November 2020.
Untuk mengapresiasi warga yang sudah taat dan menerapkan protokol kesehatan, Imron memberikan hadiah langsung.
Sedangkan untuk warga yang tidak menggunakan masker, pihaknya hanya memberikan teguran, untuk tidak mengulanginya kembali.
“Bahkan Kecamatan Talun ada inovasi baru, yaitu mengirimkan surat kepada warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Eni Suhaeni mengatakan, bahwa jumlah penderita covid 19 di Kabupaten Cirebon masih terus bertambah.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong desa-desa, untuk melakukan gerakan bersama, agar memastikan warga menerapkan protokol kesehatan.
“Salah satunya, yaitu dengan melakukan razia, seperti yang dilakukan di Kecamatan Talun dan Beber,” kata Eni.
Hingga hari ini, tercatat sebanyak 1.276 warga Kabupaten Cirebon yang terkonfirmasi positif covid 19. Namun menurut Eni, Cirebon sudah tidak lagi masuk zona merah, namun zona orange.
Zona ini kata Eni, masuk dalam kategori resiko sedang. Walaupun begitu, penularan covid 19 di Kabupaten Cirebon masih saja terjadi. Untuk hari ini saja, tercatat sebanyak 17 kasus tambahan.
Eni juga menuturkan, hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan swab terhadap 27.500 warga Kabupaten Cirebon, dari target swab sebanyak 30 ribu orang. “Sehingga masih ada sisa, sekitar 2.500 swab lagi,” kata Eni.
Untuk saat ini, pihaknya sedang melakukan swab massal terhadap petani dan nelayan. Untuk dua kelompok tersebut, ia menargetkan bisa melakukan swab terhadap 1.300 orang.
Namun menurut Eni, hingga saat ini, target tersebut belum bisa tercapai. Hal itu dikarenakan, banyak petani dan nelayan yang enggan dilakukan swab.
“Sehingga untuk bisa mencapai target tersebut, membutuhkan waktu yang lama,” kata Eni. (Heri)