Jakarta

Ketum RèJO Dinilai Pantas Gantikan Mensos atau Menteri KKP

MANTAN anggota DPR RI dua periode Ir. H. Rosyid Hidayat, MBA, menilai pascar ditetapkannya Eddy Prabowo dan Juliari Piter Batubara sebagai tersangka oleh KPK membuat pamor pemerintahan Jokowi sedikit memudar.

Kedepan, menurutnya, beban presiden Jokowi akan semakin berat untuk menjalankan visinya membangun Indonesia maju. 

Dia mencontohkan tantangan kedepan, pandemi Covid-19 yang yang merangkak naik serta tekanan ekonomi yang semakin berat.

Ditambah lagi, kata dia, berbagai peristiwa politik terkini yang harus diselesaikan secara simultan dan bersamaan. Seperti perilaku yang menghembuskan sikap intoleran, gerakan seperatis dan dukungan parpol koalisi yang semakin melemah menjelang Pilpres 2024.

Dibandingkan dengan periode pertamanya Jokowi menjadi presiden, maka pada tahun pertama awal periode kedua ini, terlihat banyak menteri Jokowi yang tidak memenuhi performance.

Bahkan sebagian  dinilai tidak menjadikan jabatan yang diemban sebagai suatu amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada publik, presiden dan akhirnya kepada Tuhan.

Sehingga, mereka terjerumus dalam kubangan korupsi yang sangat memalukan, merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Karena mereka tidak bersyukur jadi menteri atau pembantu presiden, maka diberi cobaan berupa adzab. Yaitu ditangkap oleh KPK yang berimbas pada turunnya pamor presiden,” kata Rosyid Selasa 8 Desember 2020.

Masih menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi presiden Jokowi melakulan bersih-bersih dan mencari pengganti kedua orang menteri yang telah ditetapkan tersangka oleh KPK itu.

“Sekaligus melakukan reshuffle kabinet Indonesua Maju secara total,” ungkap Rosyid.

Rosyid berharap, presiden Jokowi lebih selektif  dalam memilih dan menempatkan para pembantunya. Pilihlah menteri yang benar-benar punya integritas, kompetensi, sekaligus bisa diterima semua kalangan.

“Saat ini banyak relawan yang telah berjuang pada Pilpres 2019 lalu belum tersentuh sama sekali. Bahkan, diantaranya seperti terlupakan. Meninggalkan atau sampai menelantarkan relawan yang sudah berjuang secara luar biasa, adalah menjadi dosa bagi seorang pemimpin,” ujar mantan anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini.

“Mohon maaf, jika boleh sebut nama, Ketua umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal. Dia adalah salah satu diantara sekian banyak pimpinan relawan yang punya kompetensi dan berintegritas dalam membela Jokowi,” ucap Rosyid.

Ditambahkan Rosyid, Darmizal telah dengan sukarela meninggalkan komunitasnya dan sebagai pimpinan Partai (Demokrat). Bahkan kemudian menarik kawan-kawan kedalam entitasnya untuk bersinergi dengan relawan Jokowi diseluruh tanah air.

Diungkapkan Rosyid, Darmizal sangat mumpuni dan bisa menjadi alternatif bahkan pilihan terbaik bagi presiden Jokowi sebagai pembantu beliau. 

Darmizal orang yang multi talenta, cepat berlajar dan cepat menyesuaikan. Jika hari ini Jokowi terlihat capek menginjak gas, agar kabinet bergerak cepat, masuknya Darmizal, bisa jadi Jokowi akan lebih sering injak rem nantinya.

“Saya rasa Darmizal adalah orang yang tepat menggantikan posisi menteri Sosial ataupun menteri KKP,” jelasnya.

Memberikan posisi menteri bukan pada partai politik dimana para tersangka KPK itu berasal adalah pilihan tepat bagi Jokowi saat ini.

“Parpol pengusung Edhy Prabowo dan Juliari Batubara sebagai menteri harus diberikan punishmen oleh Jokowi. Mereka sudah diberikan kepercayaan namun malah abai. Memberikan posisi menteri pada relawan adalah pilihan tepat dan kemuliaan bagi Jokowi. Relawan dengan banyak teman disegala jaringan akan mampu membuat kanal pengaman bagi Jokowi dari  gelombang besar yang akan menghantam. Maksudnya, setelah parpol gagal, relawan harus tampil,” pungkas Rosyid. (tmt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *