Memaksimalkan Padi Sawah, Program Mina Padi Dilauching
Limapuluh Kota, PilarbangsaNews
Wakil Bupati Limapuluh Kota Rizki Kurniawan Naskasri yang didampingi Plt Kepala Dinas Perikanan Ir. Sepdi Paindayeri secara resmi melauching program Mina padi di Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Sabtu (13/3).
Pada kesempatan tersebut dikatakan Rizki, Mina padi adalah satu bentuk usaha tani gabungan (combined farming) yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah. Mina padi meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus.
“Potensi ini dapat kita tingkatkan kenapa saya sampaikan demikian sekarang kita di pemerintahan memiliki aset balai benih ikan yang luasnya 7.6 hektar tapi Kita menghasilkan benih sekarang ini belum terlalu banyak dari jumlah ideal yang bisa kita hasilkan,” katanya.
Dikanjutkan, sekarang sedang dilakukan persiapan bagaimana balai benih kita dapat menghasilkan sekitar 5 juta benih setiap bulan dengan tujuan agar kita dapat meningkatkan program pemberdayaan seperti yang kita lakukan sekarang ini. Berikan bantuan kepada bapak ibuk besarkan ikan ini kalau sudah beruntung baru bayar,” terang Wabup.
“Kita support dan kita dorong program ini bersama. Mudah-mudahan balai benih bisa meningkatkan benihnya itu menjadi 5 Juta sebulan kalau itu bisa kita lakukan berapa banyak sawah yg dikelola dan bisa kita bantu dengan bibit, sehingga ibuk bapak sudah bisa berternak tanpa mengeluarkan modal yang besar,” ucapnya.
Insyalallah minggu depan Wabup Rizki Kurniawan berjanji akan membawa kadis ke Jakarta untuk mengurus balai benih ikan agar produksi meningkat, ujarnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perikan Ir. Sepdi Paindayeri juga mengatakan, hasil padi dari program ini tidak akan berkurang dan masyarakat juga mendapatkan hasil tambahannya ikan. Kemudian umur ikan lebih cepat dari umur padi jadi sebelum padi di panen ikan sudah dipanen terlebih dahulu sekitar 2 bulan di sawah dan ikan akan dijual kepasar atau ke rambah jaring apung tetapi sekarang ini ikan sawah lebih laku di pasar, harga ikan sawah di pasar sekarang ini 35 ribu perkilo sementara di ambil ke petani 28 ribu sampai 30 ribu perkilo.
“Kemudian dalam kegiatan ini masyarakat tidak perlu bayar benih di awal, bibit ikan tidak di bayar di awal tapi setelah panen nilai bibit ikan di kembalikan masyarakat jadi program ini benar-benar orogram permberdayaan,” tegas Kadis Perikanan itu.
Ditambahkannya, dinas perikan juga harus memasukan PAD dari penjualan benih ikan, jadi ini sangat cocok di daerah-daerah yang sumber airnya banyak dan ini sekaligus membuka peluang ke Wali Nagari yang lain kalau ada yang berminat datang ke dinas akan kita survey oleh penyuluh dimana lokasi yang cocok untuk mina padi.
“Kita ditarget oleh pak Wabup mencetak benih ikan 4 sampai 5 juta sebulan yang nantinya bisa di berikan langsung bisa dengan konsep mina padi ini. Harapan saya, berharap konsep ini di terima masyarakat karena konsep ini sangat cocok untuk ekonomi masyarat dan menjadi tambahan nilai di masyarakat,” ucap Plt Kadis Perikanan. (wba)