Kontribusi Pabrik Air Mineral Dinilai Rendah, Bupati Solok Bentuk Tim Evaluasi
Kab Solok, PilarbangsaNews, —
Mendapatkan laporan dari masyarakat atas rendahnya kontribusi keberadaan Pabrik Air Minum Aqua kepada masyarakat sekitar, Bupati Solok membentuk tim khusus untuk melakukan evaluasi kepada perusahan besar tersebut.
Bupati Solok dalam pertemuan dengan pihak manajemen PT Tirta Investama tersebut mempertanyakan sebesar apa kontribusi yang diberikan kepada masyarakat dan untuk pembangunan daerah.
Hal itu disampaikan oleh Epyardi Asda, karena banyaknya laporan miring yang disampaikan kepadanya. Dimana saat ini banyak masyarakat yang kesulitan air bersih, persawahan yang kekurangan air hingga kurang dimanfaatkannya warga lokal untuk bekerja di perusahan tersebut. (05/06)
” Saya dalam pertemuan ini ingin bertemu dengan pihak manajemen sekaligus ingin mengetahui sejauh mana kontribusi perusahan kepada masyarakat, ” sebut Bupati dalam pertemuan tersebut.
Lanjut Bupati, ada salah satu laporan yang ia terima dari masyarakat saat ia kampanye. Masyarakat sekitar pabrik yang mengeluh soal air bersih, dimana banyak masyarakat sekitar yang sulit mendapatkan air bersih. Dan lagi kata Bupati, sejumlah sawah milik warga dilaporkan juga kekeringan karena berkurangnya ketersediaan air tanah.
” Oleh karena itulah saya ingin membentuk tim evaluasi, kita dari pemerintahan akan meninjau ulang seluruh perjanjian dengan Pemerintah Daerah. Baik itu terkait dengan aturan pendirian perusahaan, izin pemanfaatan dan serta kontribusi kepada masyarakat dan daerah, ” tegas Bupati.
Dan juga kata Bupati terkait dengan dampak buruk yang ditimbulkan kepada masyarakat. Seperti berkurangnya air resapan, bagi sektor pertanian padi di kawasan sekitar.
Selain dampak negatif kepada masyarakat, pihak manajemen perusahaan juga diduga melakukan diskriminasi kepasa warga lokal. Dimana saat ini, warga sekitar hanya dijadikan sebagai pekerjaan kasar atau hanya sebagai buruh lepas.
” Dan persoalan itu juga menyedihkan bagi kita, masyarakat sekitar hanya sebagai kuli panggul di pabrik tersebut.dan itu pun tidak banyak yang diterima bekerja,” tambah Bupati..
Terkait dengan soal dana CSR atau Corporate Social Responsibility, Bupati menyatakan hingga saat ini belum ada rincian yang jelas diserahkan kepada masyarakat. Menurut Bupati, CSR itu merupakan kewajiban perusahaan. Berapa persen dari pendapatan perusahaan wajib digunakan untuk meningkatkan ekonomi, kualitas kehidupan dan lingkungan masyarakat.
” Kalau di BUMN itu ada namanya PKBL itu ada yang mengontrolnya. Nah CSR ini mereka lapor kemana? Faktanya Pemkab Solok tidak tahu,” tanya Epyardi Asda.
Epyardi menyebutkan, setiap perusahan harus memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat sekitar serta turut dalam membantu pembangunan daerah. ” Bank saja bisa membantu membangun di dermaga Singkarak. Ini Aqua tidak satu pun saya lihat. Padahal untungnya mungkin besar, yang ia jual hanya air. Terus terang kalau ada kesepakatan saya ingin cek, Aqua ini seperti apa untungnya dan apa yang didapat oleh masyarakat saya, “kata mantan anggota DPR RI tiga periode itu
Sebagai politisi ditingkat pusat, Epyardi menyebutkan bahwa dirinya memahami aturan perusahan dan segala kewajiban yang diberikan kepada perusahan untuk memberikan manfaat wilayah yang bersangkutan.
” Kita di pemerintahan sudah menyegel PT Arosuka Mandiri, yang mana dari evaluasi pemerintahan mereka melanggar aturan. Dan saya tidak peduli, kalau melanggar aturan dan tidak membantu rakyat kami segel. Silahkan lihat di sana tidak ada lagi aktifitasnya,”ucap Epy.
Namun dirinya tidak menutup pihak luar untuk berinvestasi di Kabupaten Solok, namun tentu harus sesuai dan ikut aturan yang berlaku. ” Saya ikut membuat undang undang itu, dan saya paham betul mana yang boleh dan mana yang tidak dibolehkan. Terkait dengan status kepemilikan tanah nanti juga saya akan periksa, ” Tegas Bupati Solok tersebut.
Dikutip dari hantaran. co, CSR Supervisor PT Tirta Investama (Aqua) Jon Betrit mengatakan belum bisa memberikan komentar terkait dengan pernyataan Bupati Solok tersebut. Ia mengatakan sampai saat ini belum ada informasi evaluasi tersebut kepada dirinya.
PT. Aqua Investama di Kabupaten Solok ini telah berdiri sejak tahun 2013, dan pabrik pengolahan air minum kemasan yang ke 17 dari perusahaan tersebut. (ad).