Komunitas CheetahNation Gelar Webinar, Tekad Kuliah di Universitas Favorit
Bogor, PilarbangsaNews
Komunitas anak-anak muda, pelajar SMA di Kota Bogor dan Bandung, yang tergabung dalam CheetahNation yang dikomandoi Kayla Annisa dan Dayana Fatihah, dan mayoritas terdiri dari siswa SMAN 3 Bogor, SMAN 1 Bogor, SMAN 4 Bogor, SMAN 5 Bogor, SMAN 6 Bogor, SMAN 9 Bogor, dan SMAN 1 Bandung mengadakan Webinar Internasional pada hari Selasa 29 Juni 2021, dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
“Kami mengadakan webinar internasional ini bertepatan dengan sudah diumumkannya hasil SBMPTN dan bagi yang belum lulus masih mencari-cari perguruan tinggi idamannya. Sementara kami yang masih 1 atau 2 tahun lagi untuk sampai ke saat itu, perlu persiapan yang banyak dan motivasi.” kata Kayla menjelaskan motivasinya dan kawan-kawan menyelenggarakan kegiatan ini.
“Berkuliah di luar negeri dan sharing dari dosen dan mahasiswa asing akan memperluas wawasan kami,” demikian dilanjutkannya.
Webinar ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta, dan 150 di antaranya adalah siswa dan siswi SMA/SMK/MA. Peserta webinar berasal dari yang bersekolah di Jabodetabek dan 11 provinsi lainnya yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Peserta dari luar negeri berasal dari beberapa kota seperti Atlanta (USA), Ulaanbaatar (Mongolia), Tokyo (Jepang), Karachi (Pakistan), dan Madinah (Arab Saudi).
Seminar ini menghadirkan Keynote Speaker anggota DPRD Kota Bogor, Konsultan Pendidikan Hijau Indonesia, dan Kepala SMAN 3 Bogor. Pembicara-pembicara lainnya adalah dosen dan mahasiswa dari 4 (empat) universitas top luar negeri dan 2 (dua) universitas top di Indonesia. Mereka adalah mahasiswa Princeton University, Atlanta, Amerika Serikat, dosen Waseda University, Tokyo, Jepang, mahasiswa National University of Mongolia, Ulaanbaatar, Mongolia, mahasiswa Islamic University of Madinah, Saudi Arabia, kemudian mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia. Selain itu ditambah dengan beberapa orang alumni SMAN Kota Bogor yang baru saja diterima di ITB dan UI dalam SBMPTN2021. Total ada 12 (dua belas) pembicara, terdiri dari 4 (empat) pembicara dari luar negeri dan sisanya dari dalam negeri.
Webinar ini dibuka oleh Kepala SMAN 3 Bogor, Ibu Dra. Emi Rosmiami, M.Pd, yang memaparkan Strategi dan Program SMAN 3 Bogor Untuk Memuluskan Tekad Siswa Berkuliah di Universitas Fovorit. Beliau juga menyampaikan statistik alumni SMAN 3 Bogor yang diterima di Perguruan Tinggi, bahwa yang terbanyak adalah yang diterima di Fakultas Kedokteran.
Anggota DPRD Kota Bogor Heri Cahyono, SHut, MM, yang hadir sebagai salah satu Keynote Speaker menyampaikan Dukungan dan Motivasi Pemerintah Kota Bogor Untuk Calon Mahasiswa Alumni SMA/SMK/MA Kota Bogor. Beliau juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bogor menyediakan banyak beasiswa untuk siswa yang berprestasi di samping tekad Pemerintah Kota Bogor untuk menjadikan Kota Bogor sebagai kota ramah pendidikan.
Konsultan Pendidikan Hijau Indonesia, Ibu Loula Maretta menyampaikan materi dengan judul Be Part of Your Country! Bu Loula menyampaikan pesan bahwa anak-anak yang akan melanjutkan kuliah di universitas harus memiliki jiwa untuk menjadi bagian dari negaranya. Beliau mencontohkan yang dilakukan di negara Singapore dan Jepang. Moto di Singapore adalah One Day for Your Country, yaitu sejak SMA sampai usia profesional, setiap orang memberikan dan menyumbangkan satu harinya dalam seminggu untuk negaranya. Demikian juga di Jepang, motonya adalah Anak Yang Terlahir Adalah Jepang Masa Depan.
Samara Samad, mahasiswa Princeton University, Atlanta, USA, yang juga banyak berkiprah di dunia musik di Spotify dan Apple Music memaparkan persiapan masuk universitas di USA dan saran untuk siswa yang akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di USA. Samara juga menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa tetaplah memupuk minatnya dan tidak hanya berkuliah, misalnya dalam bidang musik, fotografi, olahraga, dan apa saja yang menjadi minat dan bakat, karena hal tersebut adalah menjadi tambahan yang sangat bernilai dalam kehidupan pada masa dan setelah masa kuliah.
Andante Hadi Pandyaswargo, Ph.D, dosen di Waseda University, Environment Research Institute, Tokyo, Jepang, memaparkan perjalanannya sebagai lulusan salah satu SMA negeri di Jakarta sampai menjadi dosen di universitas kelas dunia. Anne juga menyampaikan motivasi supaya siswa SMA jangan patah semangat walaupun gagal memasuki universitas yang diimpikannya, tetapi tetap harus mencari jalan. Kadang-kadang sistem yang ada tidak bisa mengakomodasi kemampuan kita, sebagaimana juga yang terjadi pada dirinya, bahwa dia juga gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi di Indonesia, kemudian juga gagal dalam seleksi beasiswa masuk universitas di Singapore, tetapi sekarang bisa menjadi dosen di universitas kelas dunia.
Mahasiswa ITB, Salman Alfarisi yang merupakan alumni SMAN 3 Bogor menyampaikan bahwa SNMPTN bukan segala-galanya, dan dia sudah bertekad dari awal bahwa menginginkan masuk perguruan tinggi impiannya melalui SBMPTN, sehingga kerja keras belajar selama 14 jam sehari harus dilakukannya.
Diskusi panel dengan 3 orang panelis yang baru saja lulus SBMPTN 2021 yang mereka sebut sebagai Pejuang SBMPTN, yaitu Aurelia Ardhani Nathania (alumni SMAN 3 Bogor) diterima di UI, Laila Zahra Salsabila (alumni SMAN 1 Bogor) yang diterima di ITB, dan Stephanie Dinda Iskandar (alumni SMAN 3 Bogor) yang diterima di UI. Masing-masing panelis menyampaikan perjuangannya sejak bersekolah di SMA, kemudian gagal diterima di universitas melalui jalur SNMPTN dan jalur prestasi, tetapi bisa sukses diterima di universitas favorit idamannya melalui jalur SBMPTN melalui kerja keras tentunya.
Nandin-Erdene Altangerel, mahasiswa dari National University of Mongolia, Ulaanbaatar, Mongolia menyampaikan sejarah universitasnya, proses untuk masuk universitas, dan persiapan apa saja yang harus dikerjakan untuk bisa diterima di universitasnya.
Putri Aiman Thalib, mahasiswa UI menyampaikan adaptasi kehidupan dari SMA menjadi kehidupan dunia perguruan tinggi.
Faisal Ahmed, mahasiswa Islamic University of Madinah, Saudi Arabia, menyampaikan dan memotivasi bahwa banyak sekali kesempatan yang dibuka oleh Pemerintah Saudi Arabia untuk menjadi mahasiswa di universitas di Saudi Arabia. Faisal juga memaparkan link 25 universitas top di Saudi Arabia yang banyak menawarkan beasiswa untuk mahasiswa asing.
Acara Webinar Internasional ini dipandu oleh Kayla Annisa, siswa SMAN 3 Bogor dari CheetahNation, yang juga mengorganisir acara Webinar ini.
Webinar ini juga dimeriahkan oleh Live Performance yang menampilkan Dayana Fatihah yang memainkan electric piano membawakan lagu Grand Escape (Radwimps), OST film Tenki No Ko (Weathering With You) yang duet dengan Kinanti Putria yang membawakan puisi karyanya dengan judul Mengejar Mimpi. (rel/lom)