Ilham Mustafa Dinobatkan Jadi Datuak Kayo dari Suku Sikumbang
Tanah Datar, PilarbangsaNews
Ilham Mustafa MA Dosen IAIN Bukitinggi diamanahkan oleh kaumnya sebagai pemimpin suku Sikumbang, Jorong Subarang Nagari Batipuah Ateh, Kecamatan Batipuh
Prosesi penobatan gelar oleh suku Sikumbang berlangsung pada hari Selasa di Jorong Subarang Nagari Batipuh Ateh dan prosesi gelar Datuk Kayo dilakukan di pusaro pandam Pakuburan. Upacara penobatan suku Sikumbang dan gelar Datuk Kayo di Monggong diberikan setelah adanya kesepakatan kaumnya.
Setelah almarhum dimakamkan, prosesi pengangkatan gelar Dt Kayo kepada Ilham Mustafa diawali dengan sambutan adat oleh Datuk Indo Marajo Jo Datuk Rangkayo Adia, dan dihadiri oleh Ketua KAN Batipuah Ateh Datuk Sinaro Alam Nan Putiah dan ninik mamak Nagari Batipuh Ateh diantaranya Datuk Gadang Majo Lelo,Datuk Tan Gati, Datuk Rangi Bungsu, Datuk Mananggung Basa, Datuk Tan Barakan, Wakil Datuk Tanbijo, Datuk Palindih, Datuk Jo Dahulu, Datuk Panduko dan Datuk Permato, serta unsur Bundo Kanduang,Pemuda dan Kepala Jorong Nagari Subarang
Kemudian setelah prosesi pidato adat, beberapa orang mengatakan bahwa orang yang akan menerima gelar Datuk Kayo adalah Ilham Mustafa, dan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan saluk kepada Ilham Mustafa Dt. Kayo oleh Ketua KAN Batipuh Ateh Datuk Sinaro Alam Nan Putiah.
Sementara itu Ketua KAN Nagari Batipuah Ateh Datuk Sinaro Alam Putih menyampaikan prosesi adat di Nagari Batipuah Ateh merupakan adat selingkar Nagari Batipuh Ateh dan berbeda kondisinya dengan nagari lain karena acara batagak panghulu ini merupakan upaya untuk tetap melestarikan keberadaan pemimpin adat di Minangkabau, “Pergantian Niniak mamak yang telah diatur dalam aturan adat istiadat merupakan kebiasaan turun temurun. Sehingga setiap kaum tetap memiliki seorang pemimpin yang memimpin anak kemanakannya,”
Menurutnya, niniak mamak adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur tatanan kehidupan di Lingkungan kaumnya,”Oleh karena itu, seorang pemimpin tentunya harus memiliki sifat-sifat yang baik yang menjadi panutan dan contoh teladan bagi anak kemanakan,”.
Kemudian kepada penganti Penghulu Kaum yang diamanahkan oleh kaumnya kepada Ilham Mustafa Dt Kayo untuk memperhatikan sejumlah sifat yang harus dimiliki oleh seorang penghulu yaitu; Pertama, benar (Siddiq); Kedua, dapat dipercaya (amanah); Ketiga, cerdas (Fatanah); dan Keempat, menyampaikan (tablik). Apabila seorang penghulu tidak memiliki sifat-sifat tersebut maka seorang penghulu akan sering bersikap tidak adil kepada anak-kemenakan yang dipimpinnya, sifat tersebut merupakan sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang penghulu sesuai dengan ungkapan minangkabau “ bajalan luruih, bakato bana” (berjalan lurus, berkata benar).
Sementara itu Ilham Mustafa Dt Kayo yang yang dihubungi Koran ini mengakui prosesi gelar Penghulu Kaum tersebut yang dilakukan dipusaro almarhum R Datuk Kayo maka gelar adat tersebut setalah adamya kesepakatan kaum kepada dirinya dan karena itu amanah dirinya juga tidak bisa menolak kesepakatan kaumnya untuk mengantikan gelar penghulu tersebut kepada dirinya
Prosesi itu dilakukan dipusaro tersebut sebagai symbol warih pusako sudah dijawek oleh anak kemenakan dan gelar Penghulu tersebut sudah mulai diembannya ,selain itu juga memberi tahu kepada penghulu dalam kenegarian Batipuah Ateh bahwa dirinya sudah bisa bersama-sama dengan penghulu dan datuk lain dalam kegiatan adat Nagari Batipuah Ateh Khusus dan Kecamatan Batipuh umumnya.
Sedangkan baginya ini juga amanah yang harus pikul dengan sebaik baiknya dengan adanya prosesi pengantian gelar penghulu tersebut untuk membina anak kemenakannya disuku Sikumbang dan juga harus banyak berlajar lagi tentang adat isitiadat yang berlaku di Nagari Batipuah Ateh. Disamping juga mohon dukungan dari ninik mamak lain di Nagari Batipuah Ateh sehingga bisa menjalankan amanah sebagai penghulu kaum sikumbang. (Putra)