Tanah Datar

Webinar Perdana, Sinergi Ranah dan Rantau untuk Majukan Tanah Datar

Tanah Datar, PilarbangsaNews

Pembangunan daerah harus melibatkan banyak faktor, tidak hanya masyarakat yang ada di daerah tersebut, tetapi juga dukungan material dan non material serta bantuan dari para perautau yang tersebar di seluruh tanah air bahkan luar negeri.

Hal inilah yang diharapkan Bupati Eka Putra saat bertemu dengan perantau dari berbagai daerah di Indonesia dan tokoh masyarakat Tanah Datar dalam pertemuan virtual di gedung Indo Jolito pada Sabtu (4/9) malam.

“Sebagai pemimpin baru bersama Wakil Bupati Richi Aprian, kami sangat membutuhkan informasi, pendapat, saran bahkan saran dari para tetua, tokoh masyarakat dan perantau. Selain itu, kami berdua memiliki latar belakang bisnis dan relatif muda. Kami pikir kegiatan ini adalah sangat strategis untuk kemajuan daerah dan harus melahirkan sinergitas antara ranah dan rantau,” kata Bupati Eka Putra.

Dalam kesempatan itu, Bupati Eka menyampaikan bahwa Perda RPJMD Tanah Datar saat ini telah ditetapkan di DPRD dan telah didaftarkan ke Biro Hukum Pemerintah Provinsi sesuai jadwal yang ditentukan pada 24 Agustus 2021.

“RPJMD adalah landasan kami, menjabarkan visi dan misi pembangunan ke dalam rencana dan kegiatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dukungan dari pendatang, seperti yang dilakukan pendatang selama ini. Kontribusi perantau akan mempercepat pembangunan,” kata bupati.

Bupati juga menyatakan bahwa Tanah Datar masih mengandalkan pusat dan keuangan daerah relatif terbatas, APBD 1,3 triliun dan PAD sekitar 106 miliar yang sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa, hibah dan bansos.

“Untuk belanja pembangunan, kami terus mencari kue pembangunan dari provinsi dan pemerintah pusat, serta mengundang investor maupun pemodal untuk berinvestasi di Tanah Datar. Pada kesempatan ini kami mengajak para perantau untuk berinvestasi di berbagai bidang usaha di kampung halamannya atau mengundang investor, “jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua DPRD H. Rony Mulyadi menyatakan bahwa webinar ranah dan rantau bisa menjadi agenda yang dilaksanakan secara rutin.

“Kami mendukung acara ini, mengingat manfaat yang bisa diperoleh dengan mengikuti forum diskusi para perantau Tanah Datar yang sukses di berbagai bidang, harus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan,” ujarnya.

H. Rony juga berharap agar komentar yang disampaikan oleh para perantau tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan dilakukan monitoringnya

Prof. Fasli Djalal juga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya webinar pertama antara pemerintah daerah dengan perantau.

“Melalui forum ini, kami dapat memberikan saran dan strategi yang akurat bagi pemerintah daerah untuk menghadapi hambatan birokrasi ketika ingin melaksanakan suatu program,” kata Prof. Fasli yang juga Rektor Universitas Yarsi Jakarta ini.

Peserta diskusi berasal dari IKTD, KKTD dan IKA Nagari, seperti Sumut, Sumsel, DKI, Batam, Dumai, Padang, Pekanbaru, Lampung Bandung, dan lainnya serta ada Dr. Erigas akademisi Unand sekaligus perantau Sumanik, mereka tampak antusias menyampaikan harapan dan masukan.

Secara umum, ia menyatakan dukungannya terhadap rencana tahfiz, selain itu, ia berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong pengembangan UMKM dan sektor pertanian, serta meningkatkan kualitas infrastruktur.

“Harus menjadi perhatian bersama Jumlah anak Tanah Datar yang lulus di PTN terfavorit di pulau Jawa semakin berkurang. Kami juga berharap duet bupati dan wabup ini selalu harmonis agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik,” ucap salah satu perantau.

Webinar yang dimoderatori Kepala Baperlitbang Alfian Jamrah ini juga diikuti Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala Perangkat Daerah dan Kabag di lingkup pemerintah daerah. (Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *