Menilik Ritme Pemikiran Epyardi Asda: Mulai Penyediaan Bibit Unggul Hingga Excavator ( Oleh: Adrizal Inyiak Wartawan Muda)
Kab Solok, PilarBangsaNews, —
Luar biasa ide, wacana dan ritme pemikiran yang dimiliki oleh Epyardi Asda, sang Bupati Solok ini. Sejak dilantik pada bulan April yang lalu sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Solok, bermula pula lah berjalan sebuah konsep pembangunan yang berkeadilan, yang berasaskan untuk kepentingan rakyat banyak.
Seperti yang diucapkannya saat berkampanye dulu, 1rupiah dana APBD adalah untuk kepentingan rakyat dan kemaslahatan masyarakat Kabupaten Solok.
Dan hari ini, mungkin kita semua telah melihat konsep tersebut mulai berjalan.Diawali dengan menjalin kerjasama dengan lembaga pendukung pertanian seperti BPTP dan Balitbu Tropika. Dilanjutkan dengan membangun kesepakatan dengan kepala daerah di luar Sumatera Barat, dalam upaya meningkatan harga jual beras Solok di luar Sumatera Barat
Dan hari ini kita lihat, banyak media massa dan laman media sosial menyajikan informasi terbaru. Excavator itu sudah datang dan sudah pula dilaunching secara besar-besaran.
Bupati Solok Epyardi Asda seakan tak peduli dengan begitu banyak yang menentang, mencemooh bahkan menghujat bahwa ini hanyalah sebuah pemborosan anggaran. Dirinya tetap bersikukuh mempertahankan ritme pemikirannya, untuk membangun Kabupaten Solok sampai akhir masa jabatan.
” Saya hanya ingin mengabdikan diri, saya hanya ingin uang rakyat kembali untuk rakyat. Dan saya sangat ingin, di masa pemerintahan saya masyarakat saya terangkat perekonomiannya dan kesejahteraannya, ” ucap Epyardi Asda di setiap pertemuan.
Dan hari ini, ucapan itu satu persatu mulai terlihat. Dinas pertanian sebagai leading sektor mengawal kesepakatan dengan BalitbuTropika dan BPTP, telah bekerja cepat mendukung pemanfaatan Excavator tersebut. Kerjasama antara Dunas pertanian dan Balitbu Tropika telah menyediakan bibit Durian,Alpokat, Pepaya, Manggis,pisang jenis unggul yang nantinya akan dibagikan secara gratis ke masyarakat.
Dan kerjasama dengan BPTP pun, telah mulai mengembangkan Bibit padi Anak Daro dan Cisokan murni yang nantinya akan disebarkan di 5 kecamatan yang telah memiliki sertifikat sentra produksi. 5 kecamatan yang telah memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari kementerian terkait.
Saat ini, kehebohan cemoohan itu seakan terdiam dan tergantikan dengan sebuah euforia kebahagiaan. Ribuan masyarakat tumpah ruah di Dermaga Singkarak saat Bupati melaunching penyerahan kunci Excavator kepada pemerintah nagari yang diwakili langsung oleh Camat dan Wali Nagari penerima.
Ini merupakan bukti pengabdian dari sebuah jabatan yang telah diamanahkan. Diawali pada masa pemerintahan sistem keuangan daerah tersendat-sendat, akibat terimbas dengan sebutan Refocousing Anggaran. Tindakan dan keputusan Bupati ini sudah semestinya kita lihat sebuah langkah kerja yang sangat brilian dan inovatif khususnya di Sumatera Barat.
Semestinya tak ada lagi yang patut kita persoalkan. Regulasi dan tata kelola penggunaan alat berat tersebut, tentunya juga telah dipersiapkan dengan program per nagari yang terintegrasi dan terkoneksi dengan dinas terkait. Seperti Dinas pertanian, Dinas PUPR dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN).
Menengok pada soalan di atas, penguatan pada sektor infrastruktur dan pertanian pastinya akan berjalan beriringan.
Tak bisa kita pungkiri, sektor Infrastruktur adalah awal dari konsep pembangunan daerah. Infrastruktur yang mumpuni akan menjadi penopang dalam setiap lini kehidupan masyarakat. Seperti pembukaan jalan usaha tani, perbaikan saluran irigasi dan pembukaan lahan tidur untuk kelompok dan masyarakat pribadi.
Jika ini dibantu dan difasilitasi oleh pemerintah daerah, tentunya gairah dan semangat kehidupan masyarakat yang tergantung dengan semua itu tentunya akan bertambah pula. Karena, banyaknya lahan produktif yang dimanfaatkan, dan rendahnya pendapatan kalangan petani adalah disebabkan kurangnya dukungan infrastruktur kepada mereka. Seperti jalan usaha tani dan saluran irigasi yang kurang mendukung.
Namun semua ini baru awal pengabdian, butuh kesepahaman antara stakeholder terkait untuk menciptakan program kerja yang terintegrasi dengan sektor lainnya. Seperti sektor pariwisata yang terintegrasi dengan dengan sektor UMKM.
Sudah sepatutnya kita semua mengapresiasi kinerja Bupati Solok dan seluruh aparaturnya. Di tengah keterbatasan anggaran yang terimbas pemotongan dari pemerintah pusat dan sikap pro dan kontra terhadap pengadaan Excavator tersebut.
Yang telah terlihat hari ini, Epyardi Asda sebagai Bupati dan pemegang kebijakan daerah telah menjalankan ritme pemikiran yang terkonsep dengan baik. Ritme pemikiran mengintegrasikan satu sektor dengan sektor yang lain. Semuanya untuk kemaslahatan masyarakat banyak.
Ucapan sebuah pengabdian telah dilakukannya, tekad pengabdian telah ditunjukannya. Saatnya seluruh masyarakat Kabupaten Solok, bersama-sama mendukung, mengawal terlaksananya hakikat pengabdian tersebut berjalan dengan baik.
Satu pondasi dalam visi misi mambangkik Batang Tarandam telah terbangun. Saatnya kita semuanya kembali membangunkan rasa kebersamaan, membangunkan kembali rasa kepedulian dan membangunkan kembali semangat kemajuan. Demi kesejahteraan masyarakat banyak dan demi menjadikan Kabupaten Solok yang terbaik dari baik. (ad)