Tanah Datar

Eka Putra : Masyarakat Tidak Perlu Panik, Virus PMK Tidak Berbahaya Bagi Manusia

Tanah Datar, PilarbangsaNews

Bupati Tanah Datar Eka Putra didampingi Wakil Bupati Richi Aprian langsung menggelar rapat koordinasi dengan DPRD, Forkopimda,Sekda, para asisten,OPD terkait,para Camat,serta Asosiasi Peternak kabupaten Tanah Datar di Gedung Indo Jolito Batusangkar pada Senin(16/5) malam untuk mendapatkan informasi adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Tujuan dari rapat ini adalah untuk mengetahui langkah dan upaya pemerintah dalam memprediksi penyebaran PMK pada ternak di wilayah kabupaten Tanah Datar, serta untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat khususnya petani dan pedagang ternak, serta pengguna dan pengkonsumsi daging.

Menurut Bupati Tanah Datar Eka Putra, berdasarkan kesepakatan yang dicapai dalam rapat koordinasi dengan DPRD, Forkopimda dan asosiasi Pedagang Sapi dan peternak disimpulkan bahwa pemerintah daerah akan segera menutup pasar ternak yang ada di Tanah Datar selama 14 (empar belas)hari guna mengantipasi penebaran PMK.

“Kami menyadari ternak telah terjangkit PMK di Sumatera Utara dan sekitarnya, maka untuk mengantisipasinya, kami akan menutup sementara pasar ternak selama 14 hari. Kami juga akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengembangkan 6 Rencana (enam) titik pintu masuk ke Tanah Datar,” jelas Eka Putra.

Bupati juga berpesan kepada pedagang ternak untuk melakukan isolasi pada ternak-ternak yang baru dibeli sebelum dibawa ke pasar untuk dperjualbelikan kembali.

Selain itu, Eka Putra mengatakan pemerintah daerah akan segera melakukan penganggaran untuk penanganan pengobatan yang tertular virus PMK di Tanah Datar.

Terakhir, Eka Putra menghimbau untuk tenang dan pemerintah akan mengambil tindakan pencegahan sesegera mungkin karena virus hanya dapat ditularkan pada ternak yang berkuku terbelah dan tidak ada risiko bagi manusia.

Pada saat yang sama, Saidani, wakil ketua DPRD Tanah Datar, juga meminta para peternak yang ada di Tanah Datar untuk segera melaporkan gejala PMK pada ternak-ternak mereka.

Di sisi lain, Kapolres Tanah Datar AKBP Ruly Indra Wijayanto menyatakan dukungannya terhadap Pemkab Tanah Datar terkait dengan rencana penyekatan 6 titik masuk di wilayah Kabupaten Tanah Datar.

AKBP Ruly juga meminta masyarakat membuka dan memberikan informasi kepada instansi terkait jika melihat gejala PMK pada ternak. Ini dirancang agar mudah dideteksi dan diprediksi, dan untuk meminimalkan penularan ke ternak lain.

“Jika ternaknya terinfeksi, masyarakat perlu tetap tenang agar tidak menyebabkan penularan yang lebih serius,” katanya.

Terkait wabah ini, Wakil Bupati Richijuga mengingatkan instansi terkait untuk lebih waspada dalam memantau dan memeriksa Rumah Potong Hewan (RPH) Tanah Datar.

“Dinas harus benar-benar memastikan bahwa hewan yang akan disembelih itu sehat dan dagingnya aman serta layak untuk dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Sementara Plt. Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani, menjelaskan bahwa jenis penyakit ini masa inkubasinya mulai 1-14 hari sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit. Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Menurut Sri Mulyani, tingkat penularan penyakit ini cukup tinggi tetapi tingkat kematiannya hanya 1-5% saja. “Jadi apabila ditemukan gejala pada ternak seperti ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh segera hubungi OPD terkait agar segera dilakukan pemeriksaan dan pengobatan,” ujar Sri Mulyani.

Dijelaskan Sri Mulyani penularan virus PMK ini bisa melalui beberapa cara, diantaranya dengan cara kontak langsung, kontak tidak langsung dan bisa juga melalui udara. Dan gejala klinis apabila hewan tertular PMK diantaranya mengalami demam, tidak nafsu makan, penurunan produksi susu yang drastic, keluar air liur yang berlebihan, luka pada kuku, bagian mulut melepuh serta gejala klinis lainnya. (Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *