Pendidikan

Empat Guru MAN 2 Kota Padang Ikuti Refreshment Fasprov di Jakarta

Padang, PilarbangsaNews

Empat guru MAN 2 Kota Padang ikuti refreshment fasilitator provinsi jenjang MI/Mts/MA zona 1 program PKB guru dan Tendik Madrasah Dirjend Pendis tahun 2022. Mereka akan mengikuti kegiatan tersebut secara luring dan daring, mulai 21-27 Juli 2022 mendatang.

Keempat guru fasilitator provinsi (Fasprov) itu adalah, Epi Yarlis fasilitator bidang Fisika, Mihrar fasilitator bidang bahasa Inggris, Peragulowati fasilitator bidang BK dan Lindawati fasilitator bidang Ekonomi.

“Kami berempat akan mengikuti refreshment fasilitator daerah secara tatap muka mulai 21 sampai 24 Juli 2022, sedangkan secara daring dilaksanakan selama dua hari yakni 26-27 Juli 2022,” kata Epi Yarlis, didampingi Mihrar, Peragulowati dan Lindawati saat melaporkan rencana keberangkatan kepada kepala madrasah, Senin (18/07/2022).

Kegiatan yang akan berlangsung di hotel Ciputra Jakarta Jln. Letjend S. Parman Tanjung Duren Grogol Petamburan, Kota Jakarta ini diikuti 192 peserta yang terdiri dari berbagai daerah di Indonesia.

“Peserta berjumlah 192 orang, terdiri dari fasprov fisika 39 orang, matematika 42, biologi 33, ekonomi 40 dan kimia 38 orang,” ujar Epi Yarlis.

Mereka, kata Epi Yarlis masuk daerah zona 1 yang meliputi Provinsi Aceh, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barar, DKI Jakarta dan Banten.

Kepala MAN 2 Kota Padang Akhri Meinhardi mendukung penuh pengembangan kompetensi yang diikuti oleh gurunya. Dia berharap keempat guru itu bisa merefresh kembali pengetahuan kefasilitatorannya sehingga bermanfaat bagi madrasah.

“Sehebat apapun guru, maka perlu diasah melalui pelatihan, oleh karena itu ikuti dan laksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, bawa limpahan ilmu itu untuk kemajuan prestasi siswa,” ujarnya dihadapan keempat guru.

Ia menyebut, potensi yang dimiliki guru harus berdampak langsung terhadap kemajuan madrasah. Menurut dia, sesuatu yang aneh rasanya, gurunya terpilih dan mampu bersaing untuk level nasional, sementara prestasi siswanya biasa-biasa saja.

“Menjadi kewajiban dan tanggung jawab moral bagi guru untuk terus memacu agar siswanya mampu melahirkan prestasi-prestasi hebat,” sambung Akhri Meinhardi. (Arul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *