Perkuat Pemberdayaan Ekonomi Di Sawahlunto, Politeknik ATI Padang Ingatkan Potensi dan Kearifan Lokal
Sawahlunto, PilarbangsaNews
Dalam rangka supporting terhadap pengembangan manajemen organisasi dan ekonomi kreatif, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Perempuan dan Anak Kota Sawahlunto menginisiasi dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Pelatihan Teknis Manajemen dan Kepemimpinan Organisasi Karang Taruna di Ruang Rapat Balaikota Sawahlunto, Senin (17/10/2022).
Kegiatan yang diikuti 37 Karang Taruna utusan Karang Taruna desa/kelurahan dan kecamatan ini dibuka oleh Wali Kota Sawahlunto yang diwakili Kabid Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Anak Kota Sawahlunto Yosrizal, SE.
“Hal penting dalam pelatihan teknis ini adalah keselarasan antara visi dan misi organisasi Karang Taruna serta optimalisasi Program Kerja dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Yosrizal.
Karang Taruna adalah organisasi sosial, yang anggotanya berusia masih muda. Karang Taruna lebih sering disebut sebagai organisasi kepemudaan Indonesia. Seperti pengertiannya, anggota dari Karang Taruna adalah orang-orang yang masih berjiwa muda. Kalau menurut Permensos No. 77 tahun 2010 tentang Pedoman Karang Taruna, tertulis di sana anggotanya memiliki usia sekitar 13 sampai 45 tahun.
“Organisasi ini diutamakan berada di tingkat desa atau kelurahan. Untuk menghindari kesalahan pemahaman, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Taruna,” kata Kabid Yosrizal, SE.
Nara sumber dalam Pelatihan Teknis ini adalah tiga orang Tim Dosen Politeknik ATI Padang. Ketiganya yaitu Dr. Ester Edwar, M.Pd (Kebijakan, Peran Inkubator Bisnis dan Perkembangan Kewirausahaan), Dr. Maryam, MP, IPM, Asean (Eng) (Program Kerja Inkubator Bisnis) dan Fikri Arsil, MP, IPP (Teknik Penyusunan Business Plan). Sebagai moderator dalam Pelatihan Teknis ini adalah Ketua Karang Taruna Kota Sawahlunto Andri Maha Putra, ST.
Dalam penyampaiannya Dr. Ester Edwar, M.Pd yang juga sebagai Direktur Politeknik ATI Padang mengatakan, kegiatan Pelatihan Teknis ini diharapkan bisa meningkatkan peran Karang Taruna dalam mengakomodir seluruh permasalahan, tantangan serta kolaborasi berbagai pihak, baik industri kecil dan menengah (IKM), Pemko Sawahlunto, Asosiasi dan Himpunan, serta dinas terkait untuk terus memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Sawahlunto.
Secara keseluruhan, semua nara sumber sepakat menyampaikan perlunya melakukan identifikasi awal terkait sumber daya dan kearifan lokal yang ada di Kota Sawahlunto. Dengan modal itu, dapat dibuatkan plan pengembangan IKM di kota ini.
Kota Sawahlunto identik dengan Kota Wisata Tambang dan daerah penghasil tenun songket Silungkang. Eksistensi, promosi dan pengelolaan destinasi objek pariwisata yang ada di Kota Sawahlunto tentunya bisa melibatkan masyarakat sekitar dan kelompok organisasi sosial seperti Karang Taruna.
Untuk kegiatan tenun songket yang ada di berbagai Kelompok Industri Rumah Tangga tentunya juga bisa diakomodir dengan baik oleh Dinas terkait dan Pemko Sawahlunto.
Dalam konsep usaha baik skala rumah tangga hingga IKM, instansi pendidikan seperti Politeknik siap untuk mendampingi pihak IKM yang ada di Kota Sawahlunto, mulai dari follow up, ide usaha, penyusunan rencana bisnis (business plan), evaluasi usaha dan keberlanjutan brand/merek usaha (suistinability brand). (Fikri)